MATARAMAN,- PT Banjar Bumi Persada (BBP) dan PT Mitra Agro Semesta (MAS) bersama Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Mataraman, memberikan edukasi kepada petani di dua desa, yakni Desa Pasiraman dan Desa Lok Tamu, melalui program Farmer Field Schools (FFS) dengan tagline Pertanian untuk Lifelihood Kita Semua (PELITA). Program yang diinisiasi PT BBP dan PT MAS ini bertujuan untuk memberikan motivasi kepada petani untuk meningkatkan produkvitas karetnya.
Amelia, Kepala BPP Kecamatan Mataraman mengungkapkan, ini adalah pertama kalinya perusahaan dari sektor pertambangan di Kecamatan Mataraman mensupport penuh pertanian.
Salah satu petani karet Desa Pasiraman Eko mengaku, merasakan manfaat yang luar biasa dari kegiatan, dimana petani disupport bibit unggul IRR 112 bersama masyarakat lainnya.
“Tentunya kami akan menanamnya sebagai komitmen bersama, dengan harapan tumbuh dengan baik. Tak hanya bibit, PT BBP dan PT MAS juga memberikan pembelajaran kepada kami melalui program FFS untuk menambah bekal kami, seperti bagaimana menjadikan tanaman lebih produktif, pembuatan pupuk alternatif dan lainnya,” ungkapnya.
Nor Qomariyah, Public Relations PT BBP dan PT MAS mengatakan sangat mendukung pengembangan karet unggul IRR 112 sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat, melalui program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat.
”Kami support sekitar 1.665 bibit untuk para petani di Desa Pasiraman dan Lok Tamu yang terdaftar sebagai peserta FFS-PELITA di PT BBP dan PT MAS. Harapannya tentu ke depan lebih berkelanjutan sebagai bentuk investasi jangka panjang”, ucapnya.
Nor Qomariyah juga menyerahkan bibit secara simbolis kepada petani diwakili oleh Kepala Desa Pasiraman, didampingi petani oleh BPP Kecamatan Mataraman. Tercatat 23 petani hadir pada pembagian bibit dan monitoring ini beserta Kepala Desa Pasiraman Muhammad Noor yang menyatakan dukungannya.
Sekedar diketahui, karet adalah tanaman dengan harga yang cukup fluktuatif. Akhir 2022 tercatat harganya hanya tembus Rp 6.700,-/Kg, sementara upah pekerja harian dikisaran Rp. 58.000,-/hari. Hal inilah yang membuat Dinas Pertanian Kabupaten Banjar melakukan evaluasi dan monitoring terhadap petani karet untuk mendorong perbaikan pola produktivitas tanaman.
Reporter : Rifki Zidane
Editor : Ronny Lattar
Uploader : Suhendra