MARTAPURA,- Dukungan dan peran dari semua pihak sangat diperlukan untuk menyukseskan percepatan penurunan stunting di Indonesia menjadi 14 persen di tahun 2024. Berdasarkan Study Status Gizi Indonesia (SSGI) angka prevalensi stunting masih cukup tinggi di Kabupaten Banjar yaitu 40,2 persen, sedangkan waktu efektif yang tersisa hanya 1,5 tahun.
Hal tersebut disampaikan Bupati Banjar H Saidi Mansyur saat membuka kegiatan Jambore Kader Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD), dan sub PPKBD tingkat Kabupaten Banjar, serta gelar Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) tahun 2022, dihalaman kantor Kecamatan Martapura, Sabtu (16/7/2022) pagi.
” Saya sangat mengapresiasi program Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana (BANGGA KENCANA) ini, kasus stunting yang terbilang tinggi di Indonesia, akan menjadi salah satu tantangan terbesar khususnya di Kabupaten Banjar,” ucapnya.
Karena itu pintannya, semua harus lebih maksimal melakukan edukasi seluas luasnya kepada masyarakat, terkait cara mewujudkan keluarga yang berkualitas, termasuk mencarikan solusi untuk menangani kasus stunting, guna menciptakan generasi yang unggul, berdaya saing dan berkualitas.
Sementara itu Kepala Dinas Sosial P3AP2KB Kabupaten Banjar Siti Hamidah mengatakan, kegiatan ini merupakan rangkaian menyambut Hari Jadi Kabupaten Banjar ke 72 dan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke 29 tahun 2022 yang dihadiri ratusan peserta.
” Total peserta yang hadir berjumlah 580 kader se Kabupaten Banjar,” ujarnya.
Hamidah berharap adanya temu kader dan penyuluh KB dengan Bupati Banjar ini, dapat memotivasi kinerja, dan semakin menambah wawasan tentang program percepatan penurunan stunting.
Reporter : Fuad Rivan Editor : Ronny Lattar