Martapura Kembali Berduka, Sosok Ulama Luar Biasa KH Masdar Berpulang

 

ASTAMBUL,- Ribuan pelayat dengan khusyu mengikuti jalannya prosesi pemakaman ulama Martapura KH Masdar bin H Umar, di Desa Sungai Tuan Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar, Selasa (23/7/2024) sore.

Bupati Banjar H Saidi Mansyur beserta Wakil Bupati Habib Idrus Al Habsyi, dan beberapa pejabat lingkup Pemkab Banjar hadir di tengah-tengah pelayat.


Acara diawali dengan pembacaan Surah Yasin dipimpin Imam Musala Ar Raudhah Sekumpul Tuan Guru Sa’duddin.

Usai pemakaman, Bupati Banjar H Saidi Mansyur menuturkan, kenangan bersama almarhum selama tiga tahun terakhir juga dengan Wakil Bupati, selalu meminta doa dengan beliau terkait perencanaan pembangunan. Menurutnya, sosok almarhum merupakan seorang ulama yang sangat terbuka.

“Semoga amal ibadah beliau diterima di sisi Allah SWT, keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran, ketabahan,” ujar Saidi mendoakan.

Dirinya mengagumi antusias pelayat yang hadir di pemakaman sangat luar biasa. Ini membuktikan bahwa sosok beliau merupakan salah satu ulama yang istimewa dan dicintai masyarakat di Kabupaten Banjar. Namun lanjut Saidi, disadari setiap ada pertemuan tentu ada perpisahan. Saidi tak lupa mengajak untuk bersama-sama mendoakan yang terbaik untuk almarhum.

KH Masdar adalah seorang ulama sepuh zuriat Datuk Kalampayan yang tinggal di Desa Sungai Tuan, Kecamatan Astambul. Beliau adalah teman sekolah (sebangku) Abah Guru Sekumpul selagi jadi santri di Pondok Pesantren Darussalam Martapura.

Kendati berteman, Guru Masdar mengakui Abah Guru Sekumpul sebagai guru beliau. KH Masdar lahir di Sungai Tuan, Martapura pada 1940 Masehi, ayah beliau adalah seorang ulama bernama H Umar sedangkan ibu beliau bernama Hj Galuh juga putri seorang yang terpandang di Sungai Tuan bernama H Makmun.

KH Masdar adalah anak tunggal tidak mempunyai saudara. Latar belakang pendidikan beliau adalah waktu kecil sekitar tahun 1950 Masehi bersekolah di Sulamul Ulum salah satu pesantren yang ada di Desa Dalam Pagar yang masih ada sampai sekarang. Beliau di sana mengenyam pendidikan selama 3 tahun, kemudian selesai melanjutkan di Pesantren Darussalam Martapura.

Beliau termasuk orang yang cerdas dan memiliki otak yang tajam. Bukti ketajaman otak beliau ditunjukkan oleh kemampuan beliau menghafal Al quran dan beberapa kitab sejak masih berusia 15 tahun.

 

Reporter : Akhmad Effendy
Editor : Ronny Lattar
Uploader : Suhendra

Pos terkait

Lima Hektare Lahan di Martapura Terbakar, Diduga Unsur Kesengajaan

Karhutla di Desa Sungai Batang, Titik Api Tersebar  

Pentingnya Sektor Pertanian Bagi Desa Sungai Lakum