MARTAPURA,- Kementerian Komunikasi dan Informatika mengadakan webinar bertema “Masyarakat Indonesia Cerdas Bermedia Sosial” di Kabupaten Kotabaru, Senin (20/9/2021) pagi.
Kegiatan dibuka oleh Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan, B Sc ini dipandu oleh moderator Ronald Andretti. Menghadirkan narasumber pertama Dr Fiska Suratmono yang menyampaikan materi tentang “Internet Addition, How Much Is Too Much?”
“Dalam berinternet terdapat dampak positif internet yaitu, membantu anak belajar mengeksplorasi, melatih kognitif, meredakan ketegangan atau memberi hiburan, dan berafiliasi dengan teman sebaya,” tuturnya.
Selain dampak positif, terdapat dampak negatif yang dapat terjadi ketika menggunakan internet berlebihan adalah mengganggu kehidupan keluarga, pekerjaan, pendidikan, tidur, hobi, dan hubungan sosial.
Adapun, cara mengatasi kecanduan internet antara lain,
1. Sadar bahwa penggunaan internet secara berlebihan merupakan masalah
2. Mengakui bahwa kita memang menderita kecanduan internet
3. Secara perlahan membatasi penggunaan internet.
4. Meminta bantuan seorang ahli untuk mendapatkan perawatan yang tepat
5. Perbanyak aktivitas fisik untuk meningkatkan kadar serotonin dan dopamin
6. Orang tua mengaktifkan fitur parental lock
Narasumber kedua, Cici Asmawatiy yang menyampaikan materi tentang “Peran Orang Tua dalam Memberikan Ajaran tentang Keamanan Internet untuk Anak.”
“Manfaat internet yaitu untuk sarana konektivitas dan komunikasi, untuk akses informasi pengetahuan dan edukasi, alamat dan pemetaan, kemudahan bisnis dan sarana hiburan,” tutur Cici.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan durasi ideal belajar online di rumah yakni, untuk usia 6 sampai 12 tahun 90 menit atau 1,5 jam setiap harinya, sedangkan usia 12 hingga 18 tahun tidak lebih dari 2 jam setiap harinya.
Keamanan anak di dunia maya penting untuk dilindungi oleh orang tua seperti:
1. Batasi waktu berinternet
2. Manfaatkan fitur perlindungan teknologi
3. Beritahu anak berinternet yang aman
4. Jaga data pribadi anak di internet
5.Berkomunikasi dengan terbuka
6. Dampingi anak berinternet
7. Berikan anak ruang untuk berekreasi
Narasumber ketiga yaitu Chintya Febiola yang sekaligus Key Opinion Leader dalam acara ini menjelaskan materi tentang “Digital Skill”
“Di masa pandemi saat ini media sosial menjadi bahan utama bagi masyarakat Indonesia, mereka menampilkan skill khusus dengan bermedia sosial, ada yang menyalurkan bakatnya, sebagai media promosi, maupun hiburan,” tuturnya.
“Namun dibalik kecanggihan teknologi sekarang, kita harus berhati-hati dalam menggunakannya, banyak dampak-dampak negatif pada internet. Contohnya kecanduan. Masyarakat terkadang lupa waktu untuk melakukan kegiatan yang lebih penting akibat kecanduan dengan internet,” pungkasnya.
Terakhir, ada narasumber M Yusuf, S Pd SD yang menyampaikan materi tentang “Minat Baca Siswa di Era Literasi Digital”
“Kini kita mengadapi dunia yang berubah cepat. Generasi baru telah lahir menggantikan peran generasi baby boomer dan generasi x. Cara belajar generasi baru ini pun telah berubah, daya literasi yang mereka separ juga berbeda dari generasi sebelumnya” ujarnya
“Fenomena di era digital saat ini hampir semua masyarakat menggunakan media sosial aktif, mereka hanya bisa hidup tanpa ponsel paling lama hanya tujuh menit saja. Kemudian, mereka menggunakan ponselnya kembali dengan mengakses internet dengan rata-rata delapan jam perharinya. Maka dari itu berdampak pada minta baca masyarakat yang semakin menurun,” pungkasnya.
Reporter : Rifky Zidane Editor : Ronny Lattar