MARTAPURA,- Peduli dan berbudaya lingkungan hidup dengan merehabilitasi dan memanfaatkan lahan terlantar dengan budidaya ikan dan tanaman buah, produktif serta melakukan pembinaan terhadap masyarakat sekitar pondok pesantren untuk berbudaya lingkungan hidup, sejahtera ekonomi dan mandiri. Demikian diungkapkan oleh KH. Zarkasyi Hasbi, BA, Lc selaku pimpinan Pondok Pesantren Darul Hijrah, sebagai salah satu nominator Kalpataru, saat rapat verifikasi secara virtual dengan tim verifikator dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, dikantornya dikawasan Cindai Alus Martapura, Rabu ( 02/06 ) sore.
Menanggapi sejumlah pertanyaan dari tim verifikasi, Zarkasyi mengungkapkan bahwa sebelumnya sudah terbayangkan olehnya tentang keyakinan bahwa apa yang ia lakukan dengan mendirikan pondok pesantren akan bermanfaat bagi orang banyak.
“ Usaha yang di ridhoi oleh orang banyak, pasti akan maju,“ ujarnya.
Meskipun di akui untuk menjadi seperti sekarang banyak perjuangan yang harus dilalui. Diceritakan, seperti tekstur tanah yang keras, berbatu dan berongga, karhutla, sumber air terbatas dan hanya mengandalkan sumur gali lalu kering ketika kemarau. Berdiri ditengah hutan, banyak binatang liar, akses jalan setapak, keterbatasan dana hingga keterbatasan SDM.
Banyak upaya dan inovasi yang dilakukan oleh pihaknya hingga mampu mencapai keberhasilan, seperti pengembangan ekowisata islami, pengelolaan sampah melalui TPS 3R, pengembangan taman ekoriparian, pemanfaatan gas metan, pembangunan IPAL Domestik, pembuatan pupuk organik, pembangunan mini market, pembuatan ikan organik, pembangunan bank wakaf mikro, pembibitan dan penjualan tanaman hias serta pengembangan kebuh bibit rakyat. Inovasi yang dilakukan tentu saja sangat bermanfaat bagi pondok pesantren dan masyarakat sekitar untuk peningkatan kesejahteraan.
Nominator Kalpataru kelahiran 29 Februari 1952 tersebut kepada awak media mengatakan, apa yang disampaikannya kepada tim verifikasi adalah benar dan tidak dibuat-buat, dan siap bertemu langsung dengan tim untuk melihat kenyataan dilapangan.
“ Kita siap untuk di verifikasi kembali, karena kita mengutamakan kerja bukan sebatas omongan,” ujarnya pasti.
Sementara terkait penghargaan tersebut, apapun hasilnya pihaknya menyatakan siap menerimanya.
“ Apa yang saya terapkan di pondok pesantren memang sudah ada contoh yang berhasil. Ada beberapa alumni Gontor yang mendapatkan Kalpataru, Pertama Hamam di Jawa Tengah kemudian di NTB, nah kalau yang ini mudahan yang ketiga dari pada alumni Gontor,” tutupnya.
Selain penjelasan dari Zarkasyi, tim verifikasi juga meminta penjelasan terhadap pihak lainnya yang mendapatkan manfaat dari inovasi yang dilakukan. Seperti kepala desa setempat, warga sekaligus alumni ponpes yang sukses menjadi petani tambak serta pengurus Pondok Pesantren Ishlahil Aulad Kecamatan Tatah Makmur yang telah menjalin kerjasama dengan Ponpes Darul Hijrah.
Dalam kegiatan verifikasi tersebut, mantan Sekda Banjar Nasrun Syah juga memberikan dukungan serta arahan kepada nominator, terlebih jika verifikasi lapangan dilakukan nantinya, seperti sumber daya perempuan yang harus ditonjolkan.
“ kan ada kegiatan simpan pinjam khusus perempuan, ini cukup menarik dan pasti mendapatkan poin tersendiri,” ujarnya.
Dukungan yang sama juga dilakukan Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Banjar Riza Dauly serta mantan Kadis LH Banjar Boyke yang sedari awal mengusulkan nama Zarkasyi Hasbi sebagai penerima penghargaan bergengsi tersebut.
Reporter : Agus Editor : Ronny Lattar