PSU, 1 Personil 1 TPS

MARTAPURA,- Sejak diputuskan oleh Mahkamah Konstitusi ( MK ) bahwa pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Selatan harus dilakukan Pemungutan Suara Ulang ( PSU ) di 5 kecamatan di Kabupaten Banjar, kondisi keamanan dan ketertiban di wilayah hukum Kertak Hanyar dalam keadaan aman dan kondusif. Meskipun di akui ada aspirasi dari beberapa warga, semuanya masih sesuai dengan jalur yang ada.  

Demikian di ungkapkan oleh Kapolsek Kertak Hanyar AKP. Amien Hidayat, saat gelaran Polisi Menyapa di Radio Suara Banjar, Kamis ( 25/03 ) siang.

Dikatakannya, tiga per empat kekuatan semua Polsek akan dilibatkan dalam pengawalan keamanan pada pelaksanaan PSU nanti, termasuk Polsek yang tidak menggelar PSU diwilayahnya. 4 kecamatan akan dikawal dengan menempatkan 1 personil di 1 TPS. Berbeda halnya dengan pelaksanaan Pilkada tahun 2020 lalu, dimana 1 personil menjaga 2 TPS lantaran keterbatasan personil.

Menurutnya, Polri siap menjaga kelancaran dan keamanan kegiatan PSU tersebut dengan lebih meningkatkan pengawasannya. 4 kecamatan dimaksud masing-masing Kecamatan Martapura, Sambung Makmur, Astambul dan Kecamatan Matraman. Sementara 1 kecamatan lainnya yakni Aluh aluh merupakan kewenangan dari Polres Banjarbaru.   

“ Masyarakat harus legowo menerima keputusan MK tersebut, silahkan mencoblos kembali nanti sesuai dengan hati nurani tanpa ada embel embel yang lain,” ajaknya.  

Terkait akan penerapan PPKM Mikro untuk menekan penyebaran Covid-19 di wilayah hukumnya, Amien Hidayat mengatakan, hingga kini terus diupayakan dengan melakukan operasi yustisi diberbagai lokasi, baik pagi siang dan malam hari. Banyak kendala yang dihadapi terlebih Kertak Hanyar berbatasan dengan Kota Banjarmasin yang acapkali ditemukan adanya kerumunan warga dengan segala kegiatannya.

Tak mengherankan jika dua hari lalu, angka terkonfirmasi positif Covid-19 di Kertak Hanyar berjumlah 48 orang. Jumlah tersebut di dominasi oleh warga yang berusia produktif dan anak-anak dan hanya 10 orang berusia 50 tahun ke atas.  

“ Hari ini tinggal menyisakan 37 orang yang mendapatkan perawatan, sementara sisanya sudah dinyatakan sembuh,” ujarnya.   

Banyaknya jumlah warga yang terpapar Covid-19 di usia produktif tersebut, menurut analisa Amien Hidayat lantaran kurangnya kesadaran warga untuk mengikuti anjuran pemerintah terkait penerapan protokol kesehatan, dan tetap melaksanakan kegiatan yang tidak perlu keluar rumah.

Reporter : Ronny Lattar
Editor : Ronny Lattar

Pos terkait

Jelang Purna Tugas, PNS Pemkab Banjar Dapatkan Pembekalan

Ringankan Beban Masyarakat, Pemkab Banjar Gelar Pasar Murah Selama Dua Hari

BPBD Banjar Salurkan Bantuan Kepada Korban Puting Beliung dan Kebakaran