MARTAPURA,- Pada tahun 2019 lalu, Gerakan Revolusi Mental, dilaksanakan di Kalimantan Selatan dan telah terbentuk Gugus Tugas Gerakan Revolusi Mental di seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Selatan, dengan gerakan yang sangat luas serta melibatkan hampir seluruh SKPD.
Menindaklanjuti Gerakan Revolusi Mental tersebut, Jum’at sore ( 20/11) di Aula Barakat Martapura dilaksanakan Rakor Pelaksanaan Program Gerakan Revolusi Mental Pada Sektor Indonesia Mandiri.
Kegaiatan ini dibuka secara resmi oleh Sekda Banjar Dr.H.M Hilman, dihadiri juga Kepala Bappedalitbang Galuh Tantri Narindra, Kepala Dinas Perikanan Riza Dhauly, Kepala Distanbunak Dondit Bekti dan beberapa staf dari SKPD terkait.
Rakor tersebut juga menghadirkan tim dari Yayasan Betang Sakula Budaya Kalteng yang di ketuai Imelda Melinda, dengan narasumber Elmira Komala Dara.
Sekda Banjar Dr. H. M Hilman yang membuka kegiatan menjelaskan, sektor pertanian di Kabupaten Banjar memberikan nilai positif di gerakan ini selain sektor lainnya. Dimana secara umum gerakan Revolusi Mental mengatur enam point penting dalam pelaksanaanya, diantaranya memberikan output dan azaz keberpihakan dan peningkatan taraf hidup di masyarakat.
Lebih jauh Hilman juga mengingatkan bahwa pada tanggal 26 dan 27 November akan dilaksanakan kegiatan PUMK ( Pemegang Uang Muka Kerja ) dan SKPD harus punya rencana, aksi dan target yang disiapkan.
Sementara itu Ketua Yayasan Betang Sakula Budaya, Imelda Melinda mengatakan dalam hal ini pihaknya memberikan informasi dan berbagi pengalaman sebagai konsultan pertanian pada berapa tempat yang sudah dikerjakan, dan diharapkan dapat memajukan sektor perkebunan, perikanan dan pertanian di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
Ketika menyampaikan semacam bimbingan praktis di kegiatan ini, narasumber dari Yayasan Betang Sakula Budaya Elmira Komala Dara juga memberikan gambaran keberhasilan pihaknya ketika menangani permasalahan pertanian di pulau Jawa, terutama lahan pertanian yang berada dekat dengan gunung berapi, melalui berbagai metode sederhana namun praktis adalah inti dari kinerja pihak Yayasan ini.
Yayasan Betang Sakula Budaya diisi oleh beberapa praktisi dibidang pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan. Memberikan bimbingan praktis cara menghasilkan dan mengatasi permasalahan dibidang tadi di Indonesia.
Reporter : Akhmad effendy Editor : Ronny Lattar