MARTAPURA,- Kabupaten Banjar yang memiliki wilayah sangat luas tidak semua masyarakatnya bisa mendapatkan informasi melalui internet, namun dengan adanya Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Radio Suara Banjar, bisa menjadi ujung tombak penyebarluasan informasi kepada masyarakat.
Demikian diungkapkan oleh Kepala Dinas Kominfo Satistik dan Persandian Kabupaten Banjar, H.M Aidil Basith saat membuka kegiatan webinar Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) bersama Pemerintah Kabupaten Banjar, di Command Center Barokah Martapura, Kamis (03/12) siang.
Menurut Aidil Basith, dirinya sangat mengapreasiasi kegiatan webinar yang mengusung tema “Peran Radio Dalam Sosialisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional”.
dio di Kabupaten Banjar sangat efektif untuk menyampaikan informasi yang akurat kepada masyarakat. Terlebih saat awal pandemi Covid-19, dimana berita bohong atau hoax begitu banyak bertebaran. Namun pihaknya melalui Radio Suara Banjar berupaya menangkalnya serta memastikan informasi yang disiarkan adalah informasi yang benar.
” Covid-19 memang benar ada, tapi tidak perlu ditakutkan secara berlebihan. Teman-teman bergerak mengedukasi masyarakat untuk segera bangkit,” ujarnya.
Webinar yang di ikuti 36 peserta dari kalangan pengelola dan penyiar radio se Kalimantan tersebut menghadirkan dua narasumber. Masing-masing Eddy Elminsyah Jaya, Direktur LPPL Radio Suara Banjar (RSB) dan Ellyda Jumiati selaku Station Manager Smart FM.
Eddy Elminsyah Jaya dalam materinya menyampaikan, RSB yang berdiri 26 tahun lalu atau belum adanya media sosial sudah berupaya untuk memcerdaskan kehidupan bangsa, apalagi dimasa pandemi saat ini. Seperti sajian Jurnal Covid setiap harinya.
“Kita gencar memgedukasi maayarakat agar mereka tidak termakan hoax, karena sebagian masyarakat menganggap ini hanya teori konspirasi,” ujarnya.
Eddy menambahkan, program talkshow dengan berbagai narasumber termasuk pelaku ekonomi untuk memperkuat UMKM juga dilakukan.
“Ini penting untuk memberikan info kepada masyarakat agar bisa produktif ditengah pandemi,” katanya.
Sementara Ellyda Jumiati memaparkan terkait peran sesungguhnya bagi radio. Tidak hanya menyampaikan informasi semata, akan tetapi informasi yang disampaikan harus dari narasumber yang terpercaya dan berkompeten, tidak hoax dan no sara.
” Kemampuan penyiar yang luar biasa juga dituntut agar sampai dalam pikiran pendengar, serta jangkauan yang luas,” katanya.
Lebih jauh diungkapkannya, peran radio sangat vital untuk pemulihan ekonomi, namun sebagus-bagusnya pemulihan ekonomi juga harus menerapkan protokol kesehatan, agar tetap produktif dan berkarya. Menjual program radio adalah sebuah keharusan apalagi radio tersebut adalah radio bisnis.
Webinar KPC PEN berdurasi 120 menit yang dimoderatori oleh Harry Ramadhan dari Motion FM tersebut cukup menarik, pasalnya panitia pelaksana memberikan e-serrifikat dan doorprize kepada para peserta yang aktif bertanya.
Reporter ; Ronny Lattar