MARTAPURA,- Kementerian Komunikasi dan Informatika mengadakan webinar bertema Belajar “Berinternet Sehat dengan Literasi Digital” di Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan, Sabtu (05/07/2021) pagi, dipandu oleh host Shabrina Anwari.
Pengguna internet di Indonesia sudah mencapai 77% lebih dari keseluruhan penduduk. Hal ini menjadikan dasar dari salah satu visi utama Joko Widodo, Presiden RI untuk pembangunan sumber daya manusia bertalenta digital.
Secara resmi webinar dibuka oleh H Ibnu Sina, Wali Kota Banjarmasin. Dirinya mendukung sepenuhnya literasi digital agar masyarakat Indonesia melek internet, jangan sampai ada rakyat Indonesia yang tidak memahami dunia internet.
Pemateri pertama Windy Oktanaria – Accountant At PT. Paragon Technology and Innovation menyampaikan materi “Cyber Safety”. Ia memaparkan bahwa Cyber/Internet Safety adalah bentuk keamanan saat kita mengakses internet.
Windy juga memberikan alasan memerlukan internet sehat karena internet belum ada aturan yang ketat. Maka inilah alasan tentang dibentuknya program INSAN (Internet Sehat dan Aman) pada tahun 2013 dari pemerintah yang berbentuk sosialisasi, roadshow, dan forum diskusi melibatkan masyarakat dan stakeholder.
“Konten negatif, pornografi, perjudian, penipuan, pelecehan, pencemaran nama baik, cyberbullying, dan berita hoax,” ujarnya.
Terkait hal itu, Windy memberi tips menjalankan internet sehat dan aman, yaitu,
1. Menjaga agar informasi pribadi tetap profesional dan terbatas
2. Pilih kata sandi yang kuat
3. jangan sembarang berkirim pesan dan think before posting
4. Jangan pernah memberikan komentar bullying ke orang lain
5. Berhati-hatilah dengan siapa anda bertemu di dunia maya, dan
6. manfaatkan internet untuk belajar, berkreasi dan berprofit.
“Kita harus jadi orang yang informatif tapi tidak menyebar berita bohong,” tambahnya.
Sementara M Irfan Islamy MPd, Akademi UIN Antasari dan Founder Increase, memaparkan materi berjudul “Sukses belajar Online dengan Kemampuan Literasi Digital”.
Irfan memberikan 7 trik untuk para siswa dan mahasiswa saat belajar online. Yakni paham literasi digital (melek digital), kreatif, inovatif, kolaboratif, dan maksimalkan strategi, ketiga Motivasi, manajemen waktu, dan kemandirian, serta aktif.
“Yang keempat yang harus disadari adalah meningkatkan skills dan belajar bersama berbenah (sarana prasarana), kelima fokus pada materi penting dan hindari menuntaskan materi, keenam have fun dan nikmati, dan ketujuh ikhtiar dan doa,” tegasnya.
Pemateri ketiga, Ira Setiana Khairunnisa SPd, selaku Certified Read Alouo Trainer dan Content Creator, menjelaskan tentang “Bahaya Pornografi pada Anak”.
Ira menjelaskan bahwa anak-anak otaknya masih dalam proses perkembangan, jika terlalu dini memberikan gadget maka akan memberikan stimulus negatif terhadap perkembangan otak itu.
“Jika stimulus itu terus diberikan maka bisa menyebabkan kecanduan, merusak otak, dan membuat anak ingin mencoba atau meniru,” ujarnya.
Ira memberikan tips agar anak tidak kecanduan pornografi.
1. Orangtua harus selalu membersamai tumbuh kembang anak
2. Pemenuhan imajinasi dari 1-10 tahun
3. Mengenalkan dunia nyata
4. Pendidikan seks sejak dini
5. Diskusi dan menghargai pendapat anak
6. Awasi dan batasi penggunaan gadget
7. Memasang aplikasi pengaman pada gadget
8. Mengenali teman dan lingkungan di sekitar anak.
Reporter : Rifky Zidane