Webinar Literasi Digital, Cerdas di Era Digital Dengan Literasi yang Tepat

MARTAPURA,- Kementerian Komunikasi dan Informatika mengadakan webinar bertema “Cerdas di Era Digital Dengan Literasi yang Tepat.” di Kabupaten Tanah Bumbu, Kamis (9/9/2021) pukul 14.00 Wita.

Acara dibuka Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Samuel Abrijani Pangerapan dan Bupati Tanah Bumbu M Zairullah Azhar, ini menampilkan sejumlah pembicara kompeten.

Dipandu oleh moderator Aulia Mawardhika yang menghadirkan narasumber pertama Ndoro Kakung dengan materi tentang ‘Jangan Asal Sebar, Karena Jejak Digitalmu Abadi.’

Ndoro Kakung mengatakan, sebanyak 70 persen pemberi kerja menggunakan media sosial untuk menyaring kandidatnya dan sebanyak 43 persen HRD memakai media sosial untuk mengecek karyawan.

“Batas antara dunia nyata dan maya itu samar nyaris tidak terpisahkan. Aktivitasmu di dunia maya bisa berdampak ke kehidupan nyata,” tuturnya.

Selanjutnya narasumber kedua Muhammad Yusuf dengan materi tentang ‘Internet Penunjang Pendidikan.’

“Literasi informasi merupakan kemampuan untuk tahu kapan ada kebutuhan untuk informasi, untuk dapat mengidentifikasi, menemukan, mengevaluasi, dan secara efektif menggunakan informasi tersebut untuk isu atau masalah yang dihadapi,” ucapnya.

Yusuf menyebutkan, akses internet di sekolah yaitu, dapat menjalin komunikasi dengan mudah, praktik mengajar lebih fleksibel dan mempermudah proses administrasi.

Narasumber ketiga Indi Arisa dengan materi yang tak kalah menarik tentang ‘Dunia Maya dan Rekam Jejak Digital.’

Indi mengatakan, rekam jejak digital merupakan kumpulan jejak dari semua data digital, baik berupa akun digital maupun data digital.

Terdapat dua jenis rekam jejak digital:

  1. Jejak digital pasif, yaitu jejak digital dari hal yang memang sewajarnya ada misalnya, alamat IP, lokasi user riwayat pencarian, dan lainnya.
  2. Jejak digital aktif, yaitu jejak digital yang tercipta atas peran aktif user, seperti pembuatan akun digital, unggahan media sosial, pengisian formulir digital, transaksi virtual, dan lainnya.

“Namun, hal yang sering kali kita lupa sadari, bahwa rekam jejak digital juga dapat berupa data dalam komputer atau device lainnya yang tidak terhubung ke internet,” pungkasnya.

Terakhir narasumber Slamet Riyadi mengatakan, pengguna internet di Indonesia pada awal 2021 ini mencapai 202,6 juta jiwa. Jumlah ini meningkat 15,5 persen atau 27 juta jiwa jika dibandingkan pada Januari 2020 lalu.

Salah satu dampak negatif penggunaan internet yaitu pola hidup konsumtif, kemudahan berbelanja membuat perilaku konsumtif masyarakat semakin tinggi. Kini barang apapun bisa didapatkan hanya dengan menekan layar ponsel dan tanpa sadar uang melayang.

Adapun, cara mengatur mindset digital mengubah gaya hidup konsumtif menjadi produktif:

  1. Literasi digital yang produktif.
  2. Mengubah mindset dari konsumen menjadi produsen.
  3. Lakukan yang bermanfaat untuk jangka pendek dan jangka panjang.
  4. Beli yang di butuhkan bukan diinginkan.
  5. Membuat anggaran belanja.
  6. Bedakan rek pribadi dan usaha.
  7. Ketahui pemasukan total tiap bulan.
  8. Buat daftar kewajiban yang harus dibayarkan.

Disebutkannya juga, nilai kebermanfaatan dalam dunia digital yang lebih produktif:

  1. Mempromosikan produk atau jualan online atau aktivitas positif kita, misalnya lewat medsos yang saat ini masih amat digemari pengguna internet.
  2. Provokator positif yaitu mengajak audien untuk melakukan hal-hal bermanfaat yang positif untuk meningkatkan kualitas diri masing-masing.
  3. Sharing hal-hal positif.

Rilis

Pos terkait

Jelang Purna Tugas, PNS Pemkab Banjar Dapatkan Pembekalan

Ringankan Beban Masyarakat, Pemkab Banjar Gelar Pasar Murah Selama Dua Hari

BPBD Banjar Salurkan Bantuan Kepada Korban Puting Beliung dan Kebakaran