MARTAPURA,- Kementerian Komunikasi dan Informatika mengadakan webinar bertema “Masuki Era Digitalisasi Dengan Literasi yang Tepat.” di Kota Banjarmasin, Kamis (26/8/2021) pagi, dibuka Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Samuel Abrijani Pangerapan dan Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina, dengan menghadirkan sejumlah pembicara berkompeten.
Webinar kali ini dipandu moderator Oyya Sibuea yang menghadirkan narasumber pertama Romy Rafael, menunjukan dan menghibur peserta webinar dengan mengajak melakukan beberapa trik keahliannya.
Romy meminta para peserta webinar untuk menyediakan alat tulis untuk mengikuti beberapa trik keahlian yang bertujuan untuk melihat keahliah para peserta.
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya literasi digital, bahkan di era pandemi saat ini, “Karena dengan sesuatu yang simpel saja seperti memahami literasi digital tentunya anda lebih peka terhadap sektor-sektor atau faktor luar yang akan memanipulasi anda,” tuturnya.
Narasumber kedua Mukhlis Takwin dengan penjelasannya mengenai budaya digital.
Mukhlis mengatakan, literasi digital membuat seseorang mampu untuk berpikir kritis, kreatif, inovatif, memecahkan masalah, komunikasi lancar dan berkolaborasi dengan lebih banyak orang.
“Cara terbaik untuk meningkatkan kualitas karakter, kompetensi dan kesejahteraan hidup seseorang adalah dengan menanamkan budaya literasi seperti membaca, berfikir, menulis, dan berkreasi,” tutur Mukhlis.
Selanjutnya narasumber ketiga Indi Arisa dengan materi yang tak kalah menarik tentang ‘Dunia Maya dan Rekam Jejak Digital.’
Indi mengatakan, secara sederhana rekam jejak digital merupakan kumpulan jejak dari semua data digital baik berupa akun digital maupun data digital, dan terdapat dua jenis rekam jejak digital yaitu, jejak digital pasif dan jejak digital aktif.
Mengapa rekam jejak digital penting untuk diperhatikan?
- Pengguna internet semakin banyak. Artinya tantangan lebih besar, pengguna harus cakap, cerdas dan bertanggung jawab.
- Membahayakan nyawa. mengunggah data pribadi seperti alamat rumah, nomor induk, dan lainnya, mengacu tindak kejahatan.
- Personal branding. media sosial selain dimanfaatkan untuk berbagi informasi dan inspirasi tapi juga ekspresi diri hingga ajang curhat.
Cara menghindari cyber crime yaitu:
- Batas informasi pribadi yang dipublikasikan di media sosial seperti nama anak, nomor KTP, kartu vaksin, tiket pesawat, nama hewan peliharaan dan lain-lain, informasi ini dapat menjadi jawaban untuk memeriksa pertanyaan yang digunakan untuk otentikasi.
- Cek ulang dan melaporkan aktivitas mencurigakan situs atau media sosial yang digunakan untuk mengontak anda.
- Ganti kata sandi atau password secara berkala dan gunakan kombinasi huruf besar kecil, angka dan simbol.
Terakhir dari narasumber Hidayat dengan materi tentang ‘Upaya Mencegah, Mendeteksi dan Menyikapi Cyberbullying.’
“Cyberbullying merupakan kejahatan yang berupa penghinaan, pelecehan, intimidasi atau ancaman yang dilakukan melalui dunia teknologi dan informasi,” ucap Hidayat.
Adapun cara mencegah mental cyberbullying pada anak yaitu, ajarkan anak memperlakukan orang sebagaimana dia ingin diperlakukan, saring sebelum sharing, dan hanya kirimkan pesan-pesan yang positif.
Hidayat menyebutkan, cara deteksi Cyberbullying kepada anak yakni:
- Pantau segala kegiatan anak dalam media sosial.
- Ketahui apa saja akun media sosial yang ia miliki hingga teman-temannya di dalam media tersebut.
- Beritahukan sebaiknya tidak berteman dengan orang-orang yang tidak dikenal.
Rilis