MARTAPURA,- Kementerian Komunikasi dan Informatika mengadakan webinar bertema ‘Pentingnya Literasi Digital di Era 4.0′, Selasa (25/8/2021) pagi, dibuka Bupati Tapin, Drs. H.M. Arifin Arpan, M.M dengan menghadirkan sejumlah pembicara kompeten.
Dalam diskusi ini dipandu moderator Ronald Andretti, yang menghadirkan narasumber pertama yaitu Sophie Navita, menyampaikan materi “Bijak di Kolom Komentar”.
“Kita harus memberikan batasan-batasan di dunia maya, istilahnya kompartementalisasi” ujar Sophie
“Kita harus meletakkan di wadahnya pada setiap permasalahan, apa yang harus kita hapus, apa yang harus kita hindari agar tidak terhindar dari kejahatan media sosial yang dapat merekam jejak digital diri kita,” bebernya
“Intinya kita tidak wajib menghadiri undangan seseorang yang mengajak kamu ribut, dengan kita blok mereka bukan berarti kita membenci mereka tapi agar tidak merugikan diri kita sendiri,” tambah Sophie
Kemudian ada materi dari narasumber kedua yaitu Satriya Alfiza, M.Pd yang menyampaikan materi tentang “Bijak Unggah di Medsos”
“Sosial media salah satu sarana publikasi. Ada banyak sosmed mulai twitter, instagram, facebook, blog, e-mail, whatshapp, youtube, sms, dan lain-lain. Nah, setidaknya kita harus aktif di dua hingga tiga medsos” ujar Satriya
“Media sosial ada dampak positif dan negatifnya, dampak positifnya yaitu kita akan update memperoleh info terkini seputar kita bahkan dunia, dan dampak negatifnya yaitu sering menerima berita hoax, hal-hal berbau sara, dan hate speech” tambahnya.
Satriya menyampaikan beberapa poin tips agar aman di medsos, yaitu;
1.Jangan posting sesuatu saat kita emosi
2.Jangan posting sesuatu yang tidak kita ketahui
3.Postinglah/beri komentar sesuatu yang bermanfaat dan menginspirasi
4.Jangan posting sesuatu yang membuat orang lain tersinggung
5.Jangan memposting sesuatu hal yang tidak penting
Kemudian ada materi menarik dari nara sumber ketiga yaitu Marsha Risdasari sekaligus Key Opinion Leader yang menyampaikan materi tentang “Budaya Digital”
“Alat komunikasi di era globalisasi sudah bisa bertransformasi dengan digital yang bisa digunakan untuk berkomunikasi jarak jauh dan jauh lebih efisen” ujar Marsha
“Kemudahan akses informasi akan menjadikan masyarakat untuk mengeluarkan opini dan pendapat serta informasi personalnya kepada masyarakat lain dan dapat menanggapi pula konten dari netizen lainnya, fenomena ini disebut dengan Budaya Partisipasi” ungkap Marsha
Ada beberapa batasan dalam berekspresi di dunia digital, seperti harus berhati-hati dalam bermedsos, lindungi indentitas, berikan konten yang mengedukasi masyarakat, serta hapus akun-akun nyinyir.
Terakhir, ada materi dari narasumber M. Suaidi Firdaus yang menyampaikan tentang “Bangun Personal Brandingmu Lewat Sosial Mediamu”
“Untuk membangun personal branding, perkenalkan diri kita melalui skill yang kita miliki, profesi kita, serta attitude kita” bebernya
“Tujuan personal branding yaitu untuk membangun kepercayaan diri, agar job datang sendiri, dan dapat mempengaruhi orang lain” ungkapnya
“Ide konten untuk personal branding dapat dibangun melalui hobby/passion yang kita miliki, profesi, dan hal yang ingin kita sampaikan” ungkapnya.
Rilis