KANDANGAN,- Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Permata Bunda Kandangan Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) menggelar pelatihan Code Red bagi seluruh civitas hospitalia, di rumah sakit setempat, Kamis (24/11/2022) siang.
Kegiatan dibuka oleh Ketua K3RS RSIA, Dr. dr. Muriandono, dilanjutkan paparan materi teori api dan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) oleh Kabid Damkar HSS Abdi. Materi lainnya mengenai code red Rumah Sakit dusampaikan Kabid Pencegahan Dinas Damkar Kabupaten Banjar Eddy Elminsyah Jaya.
Eddy sampaikan terima kasihnya kepada Damkar Kandangan dan RSIA yang mempercayakan pelatihan code red ini kepada Tim Damkar Banjar khususnya Bidang Pencegahan.
” Pelatihan code red, sebagaimana implementasinya adalah sistem pengaktifan petugas dalam menghadapi atau melakukan evakuasi pada saat terjadi bencana internal di dalam rumah sakit,” ujarnya.
Lebih jauh Eddy menjelaskan, tujuan pengaktifan sistem code red ini, agar manusia dan asset yang berharga di dalam rumah sakit dapat diamankan serta terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan pada saat terjadi kebakaran.
“Selain code red, terdapat arti dari warna-warna code lainnya antara lain code blue untuk kegawatan resusitasi, code yellow untuk kedaruratan massal, code black untuk ancaman pembunuhan, code grey untuk kehilangan, code pink untuk penculikan bayi dan code orange untuk ancaman bom,” rincinya.
Sementara dr. I Putu Abdi Wirakusuma, Sp.OG owner sekaligus Direktur RSIA mengatakan,
peserta dilatih mengenai manajemen risiko bencana kebakaran, termasuk pembekalan keterampilan penggunaan Apar, sebagai langkah preventif awal dalam upaya penanggulangan penyebaran api jika terjadi kebakaran.
“ Pelatihan ini adalah merupakan kebutuhan sekaligus kewajiban dari kita semua. Kita dituntut untuk siaga setiap hari, setiap waktu, karena bencana tidak pernah cuti dan terus mengintai. Jadi tetap siaga dan terus waspada akan bahaya kebakaran” ujarnya.
Selain dibekali teori, peserta juga langsung praktek padamkan api menggunakan Apar yang dipandu oleh instruktur Damkar HSS dan Damkar Banjar.
Pada simulasi terlihat pasien dan pengunjung rumah sakit berlarian menuju titik kumpul pada saat evakuasi berlangsung. Sementara unit truk Damkar HSS datang lakukan operasi pemadaman, dan petugas K3 sibuk dengan tugasnya masing-masing sesuai SOP.
Rizki Ananda, instruktur dari Damkar Banjar mengatakan, dalam simulasi ini tim K3 RSIA dibagi menjadi 4 warna helm.
“Helm merah untuk petugas pemadam, helm putih penyelamatan dokumen, helm biru menyelamatkan asset serta helm kuning evakuasi pasien dan pengunjung,” jelasnya
Dirinya berharap dengan pelatihan tersebut, ke depan dapat tercipta keamanan dan keselamatan, baik bagi seluruh stakeholder, warga RSIA maupun para pasien.
Rilis Editor : Ronny Lattar