MARTAPURA,- Belasan siswa kelas X dan XI terlihat antusias melakukan praktek memandikan, mengkafani dan mensalatkan jenazah yang dilaksanakan di Ruang Laboratorium Praktek IPA dan di Musala SMA Negeri 2 Martapura, Senin (04/10) pagi.
Kegiatan yang diprakarsai oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Banjar ini menghadirkan pemateri Ustaz Muhammad Arif dari Ponpes Darussalam, dan Ustazah Hj. Misfah. Sementara tujuannya untuk memberikan pemahaman hukum Islam yang benar kepada siswa-siswinya ketika suatu saat terjun di tengah masyarakat untuk memandikan dan mensalatkan jenazah. Selain itu kegiatan pelatihan juga dimaksudkan untuk mensosialisasikan peran dan fungsi serta pengkaderan amil jenazah dalam penyelenggaraan pemulasaraan jenazah.
“Tata cara memandikan, mengkafani dan menshalatkan jenazah merupakan praktek bidang studi fiqih yang hukumnya fardu kifayah, sehingga seluruh umat Islam wajib memahami, mengetahui, dan melaksanakan tata cara mengurus jenazah mulai dari memandikan, mengkafani, mensalatkan dan menguburkan,” kata Noor Syawli Syahri, S.Kom, Kabid Pemuda, didampingi oleh Farid Wajidi, S.Hut, Kasi Pemberdayaan Pemuda, mewakili Kepala Dispora Banjar, sekaligus membuka acara Pelatihan ini.
Diterangkan Syawli, kegiatan ini merupakan rangkaian ke-4 dari total 5 rangkaian kegiatan Pemulasaraan Jenazah di Kalangan Pemuda (SARAN KANDA) dengan menggunakan metode ceramah, dengan memberikan materi ilmu pengetahuan secara teori dan praktek.
” Harapannya semua masyarakat khususnya Siswa siswi dapat mengetahui dan menguasai pemulasaraan jenazah agar kewajiban bersama atau fardhu kifayah dapat terlaksana dengan baik,” ujarnya.
Syawli menambahkan, kegiatan pelatihan akan selesai bulan Oktober ini dengan mengambil lokasi di SMA Negeri 1 Martapura. Selain mendapatkan ilmu, para siswa yang ingin mendalami lebih lanjut, pihak Dispora akan bekerja sama dengan Kemenag, agar peserta bisa mendapatkan ijazah/sertifikat untuk amil jenazah.
Saryono, Kepala SMAN 2 Martapura mengatakan, sebagai siswa SMA tidak hanya harus mampu melaksanakan fardu a’in, akan tetapi juga harus memahami tata cara mengurus jenazah, jika suatu saat nanti terjun di tengah masyarakat untuk memandikan, mengkafani dan mensalatkannya.
Salah satu siswa kelas XI – M. Badawi mengatakan, bahwa praktek penyelenggaraan jenazah sangatlah menarik, “Kami jadi tahu bagaimana tata cara memandikan jenazah dan mendapatkan ilmu yang bermanfaat bila berada di tengah masyarakat nantinya,” ujarnya.
Reporter : Rifky Zidane Editor : Ronny Lattar