MARTAPURA,- Pemahaman pilah sampah khususnya organik masih perlu lebih ditanamkan, masih banyak yang belum sepenuhnya memahami hal ini, demikian diutarakan Dewi Heldayati Direktur Bank Sampah Sekumpul Martapura di sesi Talkshow Bakisah ( Bijak Kelola Sampah ) di Radio Suara Banjar, Kamis ( 17/3/2022) pagi.
Menurut Dewi hal yang penting disini adalah kesadaran masyarakat sendiri dan tahu bagaimana cara memilah sampah organik dan mengenal jenis, dampak dan manfaatnya.
” Sampah organik adalah jenis sampah yang bisa hancur kemudian jika tidak dipilah dengan baik akan menimbulkan bau yang menyengat, sampah organik juga akan menambah volume timbunan sampah dan muatan di TPA” ungkap Dewi.
Agar menjadi dampak positif salah satunya, sekarang ini pihaknya sedang melakukan pengelolaan sampah organik untuk Maggot atau budidaya lalat hitam untuk dikembangbiakkan menjadi pakan ikan, ayam dan ternak lainnya.
” Dari sampah organik dapat terkelola untuk makan si Maggot tadi, sekarang kami bekerjasama dengan salah satu UPT Kementerian Perikanan Kelautan Wilayah Kalsel, mereka mempunyai pengelolaan dan pembudidayaan Maggot, tentu memerlukan sampah organik yang banyak,” terang Dewi.
Pada intinya Bank Sampah Sekumpul memastikan bagaimana sampah organik terkelola dengan baik, sehingga volume sampah di TPS dan TPA dapat berkurang. Masyarakat dapat memanfaatkan di rumah, jadi dari sekarang mari pilah sampah dari rumah kemudian sampah organiknya dipisah, bisa ditiriskan dulu dan dimasukan ke dalam ember.
Dewi mencontohkan, jenis sampah organik diantarannya sampah bekas nasi, tulang belulang ikan, kulit bawang, kulit buah dan harapannya kesadaran masyarakat terutama yang punya usaha warung bisa memisah sampahnya dari sekarang,” harapnya.
“Mari kita bersama buka pikiran kita, cobalah kita pikirkan untuk membantu petugas pengangkut sampah dengan memilah sampah organik dari rumah” pungkasnya.
Reporter : Akhmad Effendy Editor : Ronny Lattar