MARTAPURA – Kegiatan Peningkatan Kapasitas Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sekaligus Deklarasi Desa Bersinar (Bersih Narkoba) Kalimantan Selatan, digelar di Aula Gedung Serbaguna Desa Indrasari, Kecamatan Martapura, Senin (3/11/2025) siang.
Acara yang diinisiasi Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) ini dihadiri Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) RI H Yandri Susanto, didampingi Gubernur Kalimantan Selatan H Muhidin dan Kepala BNN Provinsi Kalsel.
Hadir Wakil Bupati Banjar Habib Idrus Al Habsyi, unsur Forkopimda Kalsel dan Kabupaten Banjar, Camat Martapura, Kepala Desa Indrasari, para anggota BPD, tokoh masyarakat, serta sejumlah undangan.
Pada kesempatan tersebut, Mendes PDTT Yandri Susanto mendorong seluruh desa di Indonesia untuk membentuk Satuan Tugas (Satgas) Anti Narkoba sebagai garda terdepan dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkotika di tingkat desa.
“Satgas Anti Narkoba di tingkat desa adalah perpanjangan tangan pemerintah untuk menjaga masyarakat dari ancaman narkoba. Mereka akan berperan dalam sosialisasi, pendampingan dan deteksi dini di lapangan,” ujar Yandri.
Ia menegaskan, pembentukan Satgas tersebut penting agar upaya pencegahan tidak hanya bersifat reaktif, tetapi juga proaktif. Nantinya, Satgas akan bekerja sama dengan aparat desa, Bhabinkamtibmas, Babinsa dan tokoh masyarakat dalam melaksanakan program edukatif serta pendampingan bagi warga yang rentan terhadap penyalahgunaan narkoba.
“Kami ingin setiap desa memiliki sistem pertahanan sosial terhadap bahaya narkoba. Pencegahan yang efektif harus dimulai dari masyarakat, dari lingkungan tempat kita tinggal,” tambahnya.
Gubernur Kalsel H Muhidin menyampaikan bahwa deklarasi Desa Bersinar merupakan wujud nyata komitmen bersama antara pemerintah daerah, aparat penegak hukum dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang aman, sehat dan bebas narkoba.
“Pemberantasan narkoba tidak bisa hanya mengandalkan aparat. Semua pihak harus terlibat, mulai dari pemerintah desa, tokoh masyarakat, hingga keluarga. Pencegahan harus dimulai dari lingkungan terkecil,” tegasnya.
Menurutnya, program Desa Bersinar menjadi simbol kesadaran kolektif masyarakat terhadap bahaya narkoba serta diharapkan mampu memperkuat ketahanan sosial dengan mendorong partisipasi aktif dalam pencegahan dan rehabilitasi bagi korban penyalahgunaan narkoba.
“Dengan adanya Desa Bersinar, kita ingin membangun desa yang kuat, mandiri dan sehat, bukan hanya secara ekonomi, tetapi juga moral dan sosial,” harap Muhidin.
Muhidin juga mengapresiasi sinergi antara BNN, pemerintah daerah dan lembaga desa yang telah berkolaborasi menginisiasi program ini. Ia berharap Kalsel dapat menjadi provinsi yang tangguh dalam menghadapi ancaman narkoba di masa mendatang.
Sementara Wakil Bupati Banjar Habib Idrus Al Habsyi menyampaikan terima kasih kepada Mendes PDTT yang telah berkenan hadir dalam kegiatan tersebut.
“Alhamdulillah, Kabupaten Banjar mendapat penghargaan langsung dari Bapak Menteri. Mudah-mudahan daerah yang kita cintai ini benar-benar terbebas dari peredaran narkoba,” ujarnya.
Kegiatan diakhiri dengan pembacaan dan penandatanganan Deklarasi Desa Bersinar Kalimantan Selatan yang dipimpin Mendes PDTT bersama Gubernur Kalsel, Wabup Banjar, serta perwakilan instansi terkait dan diikuti seluruh anggota BPD se-Kalsel.
Reporter : Rifky Zidane
Editor : Ronny Lattar
Uploader : Suhendra