Webinar Literasi Digital, Berkenalan Dengan Literasi Digital di Era 4.0

MARTAPURA,- Kementerian Komunikasi dan Informatika mengadakan webinar bertema “Berkenalan dengan Literasi Digital di Era 4.0.” di Kota Banjarmasin, Jum’at (24/9/2021) pukul 09.00 Wita.

Acara dibuka Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Samuel Abrijani Pangerapan dan Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, ini menampilkan sejumlah pembicara kompeten.

Dipandu oleh moderator Sabrina Anwari, yang menghadirkan narasumber pertama Tonie yang membahas tentang ‘Main Aman Saat Belanja Online.’

Tonie menjelaskan, saat berbelanja pilihlah situs belanja online terpercaya, karena biasanya sudah dilengkapi metode perlindungan yang terjamin keamanannya.

“Carilah review melalui forum diskusi google atau yahoo review untuk mengetahui reputasi situs tersebut,” tuturnya.

Kemudian, pastikan status toko apakah aktif atau tidak selamanya umur toko hingga testimoni lebih banyak positif atau negatif.

Periksa ulasan foto produk karena rating di setiap ulasan toko online juga sangat penting untuk menghindari adanya penipuan.

Selanjutnya, pastikan nama barang, varian, spesifikasi hingga kelengkapan yang ditawarkan sudah sesuai, kemudian apakah harganya masuk akal dengan kualitas barang, jika perbandingan harganya sedikit satu sama lain maka akan wajar, tetapi jika harga terlalu murah atau bahkan jauh melebihi yang disarankan bisa sangat mencurigakan.

Perhatikan syarat dan ketentuan, setiap toko memiliki syarat dan ketentuan yang berbeda. Baik itu masa garansi, perjanjian waktu pengembalian dan sebagainya.

“Gunakan payment e-commerce, kalian tidak langsung mengirim pembayaran ke penjual. Tetapi melalui pihak e-commerce terlebih dahulu pembayaran akan dituntaskan oleh pihak e-commerce ke penjual setelah dipastikan barang tiba dengan selamat,” pungkasnya.

Waspada untuk keamanan akses pembayaran, jangan mendaftarkan nomor kartu pembayaran kalian untuk pembayaran otomatis, agar terhindar dari penyalahgunaan akses pembayaran tersebut.

Narasumber kedua Muhammad Ali Muksin dengan materi tentang ‘Hidup Produktif di Era Digital.’

Ali mengatakan, masyarakat digital adalah realitas hidup di abad 21 di mana manusia dalam berbagai sektor kehidupan nya terpaut dengan ITC dan teknologi digital.

“Aspek kehidupan tidak terlepas dari penggunaan dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, terjadi pergeseran pola pikir, pola sikap dan pola tindak masyarakat dalam akses dan distribusikan informasi,” tuturnya.

Masyarakat Indonesia akan semakin mudah dalam mengakses informasi melalui berbagai platform teknologi digital yang menawarkan inovasi fitur dari medium komunikasi yang kian interaktif.

Mendayagunakan internet hendaklah dengan cara konsisten, web atau blog di update berkala, bangun komunikasi, kembangkan jejaring, perkuat branding baik personal maupun kelompok, dan tidak melupakan etika berinternet atau bijak bermedia sosial.

Ali menambahkan, strategi Kim di era digital yakni, era digital direspon dengan memberdayakan diri secara bijak, seperti kenali yang membuat diri kita unik jangan meniru yang lain, terus-menerus bekerja dengan orang-orang berlatar belakang digital, melakukan personal branding di media sosial, dan memahami karakteristik demografi.

Selanjutnya narasumber ketiga Eunike Fersa dengan materi tentang ‘Digital Literacy For Parents.’

Eunike mengatakan, ada terlalu banyak media, terlalu banyak informasi baru karena ruang digital sangat tidak terbatas, jadi ada terlalu banyak yang harus ditakutkan oleh orangtua untuk melindungi anaknya.

“Kita tahu saat ini anak-anak punya akses yang mudah sekali,” tuturnya.

Hal pertama yang mungkin bisa dicoba untuk jadi yang terbaik untuk bisa melindungi anak adalah dengan memahami apa yang anak lakukan.

“Seperti main game, kalau mau bisa melindungi mereka ya orangtua harus tahu bagaimana cara mainnya, ini memang receh tapi sangat berkualitas untuk boarding sama anak-anak kita,” ucapnya.

Adapun, yang terpenting untuk anak adalah ikuti family rules dan juga tidak boleh posting atau sharing personal picture sebelum mereka dewasa atau diperhitungkan sebagai orang yang bisa bertanggung jawab.

Informasi atau hal-hal seperti ini orangtua harus tegas, bukan melarang anak berinternet tetapi mengajarkan agar anak bijak dalam berinternet.

“Cara melindungi anak ya kita harus meluangkan waktu, meletakkan komputer atau gadget yang digunakan anak di ruang yang bisa dilihat bersama, dan mungkin bisa di lakukan adalah selalu cek aktivitas anak,” pungkasnya.

Terakhir narasumber Mahfuddin dengan materi yang tak kalah menarik tentang ‘Produktif Menggunakan Internet di Era Digital.’

Ia memaparkan, tips hidup produktif di era digital yakni, jadikan internet untuk mencari peluang bisnis atau partner bisnis maupun mentor, mulailah berinvestasi, dan bergabung dengan berbagai komunitas dan forum.

“Rubah mindset konsumtif menjadi lebih produktif, kita harus menghasilkan bukan buang-buang uang,” tuturnya.

Mahfudin menambahkan, internet adalah sumber inovasi dan kreasi tanpa batas, sebagai contoh jika seseorang memiliki kemampuan di bidang multimedia hendaklah agar terus berinovasi dan berkreasi untuk mengembangkan kemampuan tersebut.

Rilis

Pos terkait

Jelang Purna Tugas, PNS Pemkab Banjar Dapatkan Pembekalan

Ringankan Beban Masyarakat, Pemkab Banjar Gelar Pasar Murah Selama Dua Hari

BPBD Banjar Salurkan Bantuan Kepada Korban Puting Beliung dan Kebakaran