Webinar Literasi Digital, Cara Aman Memiliki Rekam Jejak Digital

MARTAPURA,- Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia ( Kemenkominfo RI ) bersama Siberkreasi kembali menggelar Webinar Literasi Digital Nasional wilayah Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan, Selasa (16/11) pagi.

Salahsatu narasumber Iflahah Zuhriaten, Dosen UHAMKA Jakarta, menjelaskan mengenai rekam jejak di era digital.

“Jejak digital adalah segala aktifitas seseorang yang terekam melalui aflikasi maupun perangkat digital. Jejak digital dapat membentuk citra diri seseorang dan dapat menguntungkan maupun merugikan diri sendiri. Rekam jejak digital ini bisa berupa dokumen ataupun akun digital  yang semua akan tersimpan dalam satu teknologi bisa berupa komputer, laptop dan sejenisnya”. jelas Iflahah Zuhriaten.

Menurut Iflahah, jejak digital dapat dibedakan menjadi dua yaitu jejak digital aktif dan jejak digital pasif.

“Jejak digital aktif merupakan data yang memang sengaja dikirimkan oleh pengguna media online agar diketahui orang lain sedangkan jejak digital pasif merupakan jejak data yang ditinggalkan secara tidak sengaja dan tanpa sepengetahuan pengguna,” ungkapnya.

Ditambahkannya, Ada 5  hal yang bisa dilakukan agar ada rasa aman dalam memiliki rekam jejak digital yaitu memilah dan memilih informasi yang akan disebar, tidak mudah percaya dengan informasi yang irrasional, menggunakan sandi yang kuat atau rumit, meninggalkan jejak digital yang positif dan berkonsultsi jika menerima informasi yang membuat tidak aman dan nyaman.

Webinar yang bertema “Lawan Ujaran Kebencian di Era Pandemi ” ini dipandu oleh moderator Ovi Darin dengan Keynote Speech Bupati Banjar H. Saidi Mansyur dan menghadirkan narasumber yaitu Amiruddin, Dosen Institut Agama Islam Darussalam tentang Budaya Digital, Key Opinion Leader Bella Putri, Entrepreneur mengenai Etika Digital, Muhammad Risanta, Dosen STIE Pancasetia Banjarmasin  terkait Keamanan Digital dan Iflahah Zuhriaten, Dosen UHAMKA Jakarta tentang Kecakapan Digital.

Reporter : Rif'ah
Editor : Ronny Lattar

Pos terkait

Sempat Terkendala, Tim Gabungan BPBD Banjar Lanjutkan Penanganan Karhutla di Desa Penggalaman  

Pemilik Rumah Roboh ke Sungai di Aluh Aluh Dapatkan Bantuan

Krisis Air Bersih, Tim Gabungan Distribusikan 29.000 Liter di Empat Lokasi