MARTAPURA,- Musibah banjir yang terjadi disejumlah kecamatan di Kabupaten Banjar merupakan akibat naiknya air laut atau ketinggian air laut lebih tinggi dari pada bibir pantai. Hal ini juga dipicu adanya badai dan hujan terus menerus.
Hal tersebut diungkapkan Plt Kepala Pelaksana BPBD Banjar H Sufrianto saat ditemui di kantornya, Selasa (24/5/2022) siang.
Kecamatan yang terdampak seperti Aluh Aluh, Beruntung Baru, Tatah Makmur dan Sungai Tabuk.
Dikatakan Sufrianto, Tatah Makmur adalah kecamatan terparah meliputi Desa Mekar Sari, Bangkal Tengah dan Pandan Sari dengan ketinggian air mencapai 10 hingga 40 cm.
” Siklus pasang surutnya air laut tidak terprediksi oleh BMKG karena Banjir ROB sering terjadi setiap tahunnya pada bulan Desember hingga Februari,” ujarnya.
Dirinya menambahkan, pihaknya saat ini telah menyiapkan perahu karet apabila terjadi peningkatan debit air yang signifikan untuk evakuasi warga ketempat yang lebih aman. Selain itu juga ada bahan logistik untuk keperluan masyarakat yang terdampak.
” Kami siap membantu warga yang mengungsi dan kesulitan dalam hal logistik,” ucapnya.
Dijelaskannya, dari 18 Mei hingga saat ini Banjir ROB masih melanda Kecamatan Kecamatan Aluh-aluh 3 desa, Beruntung baru 7 desa,Tatah makmur 7 desa dan Sungai Tabuk 3 desa. Siklus air pasang terjadi setiap pukul 14.00 Wita hingga 17.00 Wita.
Sufrianto mengimbau kepada masyarakat yang bermukim dibantaran sungai apabila terjadi kenaikan debit air yang cukup tinggi agar segera mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Selain itu imbauan kepada masyarakat juga dilakukan melalui sosialisasi dalam bentuk pamflet dan spanduk agar tetap waspada terhadap musibah tersebut.
Reporter : Rifky Zidane Editor : Ronny Lattar