BANJARBARU – Kecakapan digital harus ditingkatkan dalam masyarakat agar mampu menampilkan konten kreatif dan mendidik.
Sebab tantangan di ruang digital semakin besar, seperti konten negatif, kejahatan penipuan daring, perjudian, eksploitasi seksual pada anak, ujaran kebencian serta radikalisme.
Kemenkominfo RI bekerja sama dengan Siberkreasi menggelar webinar literasi digital “Aman dan Nyaman Berselancar di Internet dengan Literasi Digital”, dibuka Wakil Wali Kota Wartono, Jumat ( 09/07 ) siang, dipandu Reza Rahman.
Kegiatan bertujuan untuk mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif sehingga dapat meningkatkan kemampuan kognitifnya untuk mengidentifikasi hoaks, serta mencegah terpapar dampak negatif penggunaan internet.
Malik Atmadja, salah satu narasumber yang membahas pentingnya memiliki digital skills di masa pandemi. Menurutnya, digital skills adalah kemampuan untuk melakukan dan menyelesaikan pekerjaan dengan memanfaatkan perangkat digital atau teknologi yang biasa kita sebut gadget.
“Dari HP kita, dari laptop kita, dari iPad kita, dari tablet kita, kita bisa menggenggam dunia dengan gadget kita bahkan kita bisa mengetahui di seluruh dunia dari gadget kita bahkan yang tidak ada di dunia pun kita bisa mengetahui dari gadget kita,” ujarnya.
Dikatakan, dalam hal ini seseorang harus punya keahlian di bidang digital skill yang jelas, untuk mempermudah pekerjaan yang awalnnya terasa rumit menjadi gampang karena adanya kecanggihan. Hal ini banyak membuat bisnis sudah mulai bergeser dari offline ke online karena memang dengan cara ini bisnis bisa bertahan dan berkembang.
Sementara itu, nara sumber Henny Novayanti membahas digital culture “Penggunaan Bahasa Yang Baik dan Benar di Dunia Digital”. Bahasa yang merupakan bagian dari kebudayaan, ada norma-norma kebudayaan yang mengatur perilaku penggunanya. Bahasa Indonesia memiliki ciri khas bahasa yang tinggi dengan norma-norma kesopanan, menjunjung tinggi budaya cerminan dari bangsa.
Reporter : Andy Editor : Ronny Lattar