Berita

Webinar Literasi Digital, Menjaga Keamanan di Era Digital

MARTAPURA,- Kementerian Komunikasi dan Informatika mengadakan webinar bertema “Menjaga Keamanan di Era Digital” di Kota Banjarmasin, Rabu (8/9/2021) pukul 14.00 WITA.

Acara dibuka Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Samuel Abrijani Pangerapan dan Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina, S Pi M Si, ini menampilkan sejumlah pembicara kompeten.

Dalam diskusi yang dipandu oleh moderator, Ronald Andretti yang menghadirkan narasumber pertama seorang oil and gas Grandika Primadani yang menyampaikan materi “Kemanan Digital”.

“Penting bagi setiap orang untuk mengambil peran aktif untuk memerangi hoax. Salah satu cara yang paling mudah dan sederhana adalah menahan diri. Pertahanan pertama kita terhadap fake news adalah tidak menyebarkan informasi yang mencurigakan.”

Narasumber kedua, Akhmad Hulaify, SHI, MSI yang menyampaikan materi tentang “Etika Digital”.

Apa itu komunikasi publik?

Hulaify menyampaikan bahwa komunikasi publik merupakan masyarakat luas dan beragam, namun memiliki orientasi dan nilai-nilai yang disepakati bersama.

Apa itu etika di ruang digital?

Etika digital adalah kemampuan individu dalam menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika digital dalam kehidupan sehari-hari.

“Etika digital memuat privasi, demokrasi daring, hak cipta, dan identitas budaya.” Ujarnya

Narasumber ketiga yaitu Annisa Kharisma menjelaskan materi tentang “Digital Skill”

Annisa menyampaikan ada beberapa jenis-jenis yang dapat mengancam diri sendiri, salah satunya penipuan online, cyberbullying, pencurian data pribadi, dan pencemaran nama baik.

“Efek buruk dari internet yaitu, pemalas, prestasi menurun, cyberbullying, berbohong, tawuran, pornografi, porno aksi, dan pemarah” pungkasnya

Terakhir ada narasumber Dr. Ir. H. Muflih., M.Kom. yang meyampaikan materi tentang “Budaya Digital”.

Apa itu digital mindset?

Disampaikan oleh Muflih bahwa Digital mindset adalah pola pikir yang berkaitan dengan kesadaran sebagai manusia untuk memaksimalkan pemanfaatan peralatan atau teknologi digital yang tersedia pada akhirnya mampu meningkatkan produktivitas.

Muflih menyampaikan berdasarkan data World Economic Forum (WEF), pada tahun 2025 terdapat 85 juta pekerjaan yang selama ini ditangani tenaga manusia akan digantikan oleh mesin dan teknologi.

Serta berdasarkan laporan The Future of Jobs Report 2020, diperkirakan ada 97 juta pekerjaan baru yang akan muncul dimana peran tersebut akan lebih disesuaikan pada kombinasi antara tenaga manusia, mesin, dan algoritma.

Rilis

Terbaru

Finalis Festival Maulid Habsyi Memukau, Ini Penuturan Mereka

Radio Suara Banjar

GOW Kabupaten Banjar Peringati Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW

Radio Suara Banjar

Satgas Karhutla Prioritas Ring 1 Martapura Barat 

Radio Suara Banjar