Perwakilan Tuan Rumah Kabupaten Banjar, Kandas di Grand Final

420

MARTAPURA,- 4 penyanyi perwakilan tuan rumah Kabupaten Banjar, harus kandas dan berpuas diri lantaran hanya bisa menembus babak grand final (13 besar), kemudian tersingkir pada tahap akhir pengumuman dewan juri pemilihan Bintang Radio Suara Banjar Tahun 2020.

4 penyanyi asal Kabupaten Banjar tersebut antara lain, Ahmad Riadi, Norsajiah, Hasna Restu Ariani serta Fauzi. Ke 4 penyanyi yang sudah tampil maksimal lewat video berdurasi 1 menit tersebut dikalahkan penyanyi asal daerah lainnya yang dinobatkan dewan juri sebagai juara. Masing-masing Fahreza Abyad Nafarin (Banjarbaru) sebagai juara I, disusul Yunasz Chandra (Banjarbaru) Terbaik II dan Elma Cahaya Pertiwi (Banjarmasin) Terbaik III.         

Namun perwakilan Kabupaten Banjar sedikit bisa bernafas lega, lantaran pada kategori like terbanyak versi Instagram, mampu meraih gelar Favorit Terbaik II dengan perolehan like 2.558 atas nama Rosada. Rosada sendiri harus menyerah diposisi kedua dan mengakui kehebatan saingannya Yunasz Chandra yang memiliki like meroket hingga 9.014, yang dihitung panitia hingga Minggu 9 Agustus 2020 pukul 24.00 Wita.

Terkait lomba ini, ketua dewan juri M. Said mengatakan peminatnya cukup banyak hingga 85 peserta. Ini dikarenakan situasi pandemi Covid-19 yang masih terjadi, sehingga masyarakat banyak menghabiskan waktunya dirumah. Menurutnya lomba kali ini adalah lomba terbanyak akan jumlah peserta sepanjang sejarah tugasnya sebagai dewan juri, dimana pada lomba-lomba sebelumnya hanya berkisar 30 hingga 40 peserta saja.  

“banyak waktu luang, sehingga mereka berinisiatif untuk membuat video, disamping itu peserta juga sudah lama tidak mengasah vocalnya, lantaran tidak adanya lomba serupa dengan sistem panggung terbuka” ujarnya.

Meski demikian Said mengaku kesulitan untuk memberikan penilaian terhadap peserta, lantaran kemampuan peserta untuk menyanyikan lagu Banjar cukup baik dengan segala improvisasinya.

“Seandainya video yang diserahkan kepada kita full satu lagu, mungkin kita sedikit terbantu untuk menilai mereka, untuk mencari segala kelebihan dan kekurangannya. Namun dengan durasi 1 menit, kita agak kesulitan mendengar sejauh mana kemampuan peserta untuk mengeksplor kemampuannya.    namun bagaimanapun adanya kita harus memilih yang terbaik, dan berharap hasilnya sesuai dengan harapan banyak pihak,” ungkapnya.

Hal senada juga diungkapkan anggota dewan juri lainnya Andre Iskandar Zulkarnain , menurutnya peserta lomba sudah banyak yang memanfaatkan kecanggihan tehnologi, seperti merekam suaranya di studio rekaman, sehingga suara yang dihasilkan lebih maksimal.

“Dalam hal ini kita dituntut untuk memberikan penilaian yang obyektif, karena ini sudah konsumsi publik, sehingga masyarakat lainnya juga bisa memberikan penilaian terhadap semua peserta. Ini tugas berat sehingga kami secara berualng kali mendengarkan audionya serta memperhatikan visual yang ada, terlebih bagi peserta yang melakukan lipsing, apakah berkesesuaian dengan vocalnya.” tutupnya.

Reporter : Rifki Zidane
Editor : Ronny Lattar