Mantra Manis, Inovasi Yang Siap Tingkatkan Perencanaan Lebih Terarah

MARTAPURA,- Berbeda dengan aplikasi lainnya yang bersifat layanan akan bisa langsung dirasakan manfaatnya. Namun aplikasi “Mantra Manis” karena jenisnya tata kelola pemerintahan sehingga untuk melihat dan mengukur keberhasilannya pada jangka pendek biasanya agak susah. Untuk itulah disebut “Mantra Manis” adalah jangka panjang dimana hasil bisa diukur lima atau sepuluh tahun kedepan.

Demikian dijelaskan inovator Aplikasi Mantra Manis (Metode Peramalan/Proyeksi Untuk Perencanaan Maju, Mandiri, Agamis) Abdi Darmawan yang juga Penelaah Teknis Kebijakan Bappedalitbang Kabupaten Banjar saat talkshow program “Sianida” (Suara Inspirasi Anak Inovasi Daerah) di Radio Suara Banjar, Rabu (28/5/2025) pagi.

“Berbicara aplikasi peramalan ini adalah alat bantu untuk pengambilan keputusan di masa depan terget-target di masa depan itulah yang kita jadikan ukuran keberhasilan dari metode ini,” ujar Abdi.

Inovasi Mantra Manis lanjut Abdi mulai didaftarkan pada 22 Maret 2023, kemudian bisa digunakan pada dokumen perencanaan setelah melalui diskusi dan tahap pengujian sekitar 12 bulan setelah tanggal didaftarkan inovasi ini.

“Kendala pasti ada namun berkat support pimpinan segala kendala yang ada bisa teratasi, salah satu kendala adalah SDM karena jika kita berbicara Mantra Manis adalah aplikasi statistik atau sesuatu ilmu abstrak yang jarang sekali orang mempunyai niat untuk menguasai meski sebenarnya punya potensi untuk menguasai namun dengan kita support beberapa teman – teman di OPD atau Bappedalitbang sendiri sudah mulai memahami aplikasi ini,” ungkap Abdi.

Aplikasi Mantra Manis digunakan awal di Bappedalitang sebagai pilot project untuk kemudian digunakan SKPD lain. Cara kerja aplikasi ini dengan dua metode yaitu menggunakan data historis dan metode analitik modern. Menggunakan beberapa metode yang menggabungkan menjadi satu yaitu metode kwalintatif serta metode elastisitas. Ini dinilai penting karena pengaruh-pangaruh terhadap sektor yang lainlah yang menentukan target di masa depan tepat sasaran kepada masyarakat atau tidak.

“Kedepan kita coba kerjasama dengan Kominfo untuk pengembangan agar aplikasi ini juga dapat digunakan di kecamatan di Kabupaten Banjar serta menjadikan aplikasi ini jadi lebih modern atau memuat fiturnya yang akan memudahkan SKPD lain, saat ini lebih ke teknis sehingga hanya beberapa orang yang memahami,” ucap Abdi.

Selama berjalan aplikasi Mantra Manis kebanyakan SKPD mengusulkan perhitungan indiktor masing-masing SKPD, baik itu keberhasilan maupun capaian SKPD dan dari informasi tadi maka SKPD terbantu untuk bisa intervensi lebih lanjut.

Saat ini Bappedalitbang Kabupaten Banjar juga melakukan pelatihan peningkatan SDM bagi stafnya terkait aplikasi Mantra Manis. Selain itu setiap tahunnya staf juga dilibatkan pada pelatihan Proyeksi Indikator Makro yang digelar Bappeda Provinsi Kalsel.

 

 

 

Reporter : Akhmad effendy

Editor : Ronny Lattar

Uploader : Suhendra

Pos terkait

Duta Bahasa Kalsel, 20 Finalis Unjuk Kebolehan Ahli Dalam Berbahasa

Pemkab Banjar Upayakan Dongkrak Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Dari Perusahaan

Raperda RPJMD 2025-2029 Disetujui Semua Fraksi DPRD Banjar