Webinar Literasi Digital, Ikuti Kemajuan Teknologi dengan Literasi Digital

225

Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo RI) bersama Siberkreasi kembali menggelar Webinar Literasi Digital Nasional wilayah Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan, dengan Topik – topik menarik dan narasumber yang kompeten, Rabu (1/9/2021) Pukul 10.00 secara Virtual melalui Zoom Meeting.

Webinar kali ini dipandu moderator Amal Bastian yang menghadirkan narasumber Regina Ivanova yang merupakan Indonesia Idol 2021 mengangkat tema etika digital.

Ia begitu sangat menegaskan agar tidak begitu menanggapi komentar negatif yang dapat memperkeruh suasana, dirinya memilih untuk santai. “Aku lebih milih akun-akun bandel dengan memblok serta mereport si akun itu,”aku Regina.

Dibalik komentar yang tidak baik itu Regina juga menyampaikan agar tidak memposting hal-hal yang aneh yang bisa menimbulkan komentar tidak baik, dan dirinya juga menyatakan. “Kita tidak bisa mengontrol orang untuk memberikan pengertian karna setiap orang memiliki pemikiran yang berbeda-beda,” ucapnya.

Dilanjutkan narasumber Dr. Hj. Djunaidah, M.Pd. membahas mengenai literasi digital bagi tenaga pendidik dan peserta didik di era digital Apa

Djunaidah menerangkan terkait pengertian literasi adalah seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga, literasi tidak bisa dilepaskan dari kemampuan berbahasa.

Pengertian Literasi Digital menurut Harjono (2008), literasi digital perpaduan dari keterampilan teknologi informasi dan komunikasi, berpikir kritis, keterampilan bekerja sama (kolaborasi), dan kesadaran sosial.

“Adapun manfaat dari literasi digital dalam proses belajar mengajar, manfaatnya dapat memperoleh dan menyebarkan informasi dengan cepat serta membantu pengambilan keputusan lebih cepat dan belajar lebih cepat dengan sumber referensi yang melimpah, kemudian menghemat waktu, tenaga dan biaya lalu mempermudah proses komunikasi, dan masih banyak lagi,” bebernya.

Kemudian, pentingnya literasi digital bagi peserta didik, sebagai bekal kecakapan (life skill) change agent kemampuan bernalar (berpikir secara kritis, terbuka, sebagai filter untuk menyampaikan informasi yang benar setelah mencek kebenarannya).

Serta dapat menumbuhkan budaya literasi digital di dunia pendidikan sekolah dengan melibatkan siswa, guru, tenaga kependidikan kepala sekolah, seluruh warga sekolah.

“Utamanya dari orang tua, dengan memantau dan membimbing dalam pemanfaatan teknologi dengan bijak,” pungkasnya.

Rilis