Berita

Aplikasi “Padat Langsing” Jadi Inovasi Unggulan Penanganan Stunting di Kabupaten Banjar

MARTAPURA – Aplikasi Padat Langsing (Peduli Atasi Masalah Stunting), inovasi berbasis digital yang digagas sejak tahun 2022, kini menjadi salah satu strategi unggulan dalam penanganan stunting di Kabupaten Banjar. Aplikasi ini memadukan layanan edukasi, pemantauan gizi, serta pelibatan aktif masyarakat melalui pendekatan kolaboratif antara puskesmas, kader kesehatan, keluarga, dan komunitas.

Inovasi tersebut disampaikan langsung Efriyani, Nutrisionist Terampil dari Puskesmas Sungai Tabuk 3, dalam sesi talkshow SIANIDA (Suara Inspirasi Anak Inovasi Daerah) yang disiarkan Radio Suara Banjar, Rabu (25/6/2025) pagi.

“Padat Langsing awalnya merupakan gerakan pada 2022 yang kemudian dikembangkan menjadi aplikasi website pada 2023. Aplikasi ini dilengkapi dengan berbagai fitur seperti pemberian makanan tambahan, pengingat konsumsi tablet tambah darah, monitoring harian, serta edukasi gizi dan kesehatan,” jelas Efriyani.

Ia menambahkan, ide awal aplikasi ini muncul saat Kabupaten Banjar menjadi lokus program pemberian makanan tambahan bagi balita dan ibu hamil dengan kekurangan energi kronis. Saat program berjalan, petugas menemukan kendala dalam pencatatan dan pemantauan, yang kemudian mendorong lahirnya inovasi digital ini untuk mempermudah kerja tenaga kesehatan dan kader.

Menurut Efriyani, aplikasi ini memberikan kemudahan pelaporan, meningkatkan keterlibatan kader dan petugas gizi, serta memperkuat partisipasi sasaran program dalam intervensi gizi. Tidak hanya itu, edukasi juga dilakukan melalui video kesehatan yang diputar di ruang tunggu puskesmas serta kolaborasi dengan kader untuk menciptakan menu tinggi protein dari bahan pangan lokal.

“Inovasi ini juga mendapatkan dukungan dana dari desa dan lintas sektoral, termasuk aparat desa dan kepala desa, yang membiayai kegiatan seperti demo masak. Ini menunjukkan kerja sama yang solid dalam pengembangan dan pelaksanaan aplikasi,” ungkapnya.

Efriyani menargetkan dalam jangka pendek, aplikasi ini dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat soal gizi dan stunting, serta meningkatkan efektivitas pemantauan kader. Sedangkan untuk jangka panjang, aplikasi ini diharapkan mampu menurunkan angka stunting secara bertahap dan berkelanjutan.

Meski demikian, Efriyani mengakui bahwa tantangan penanganan stunting di wilayah Sungai Tabuk cukup kompleks, seperti masih adanya jamban apung dan keterbatasan air bersih. Namun, ia menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor sudah berjalan cukup maksimal sejauh ini.

Atas dedikasinya, Efriyani meraih penghargaan sebagai Tenaga Kesehatan Teladan Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2024 (Terbaik III) dan Juara II dalam ajang Kompetensi Intan Banjar yang diselenggarakan Bappedalitbang.

“Aplikasi Padat Langsing memberi manfaat tidak hanya bagi masyarakat, tapi juga bagi saya pribadi. Saat ini aplikasi sedang dalam tahap maintenance dan besar harapan kami agar ke depan bisa terintegrasi dengan aplikasi nasional. Dengan sinergi teknologi, edukasi, dan keterlibatan masyarakat, kami yakin bisa mewujudkan generasi sehat dan berkualitas,” pungkasnya.

Reporter : Akhmad Effendy

Editor : Ronny Lattar

Uploader : Suhendra

Terbaru

Formasi Pasar Wadai Ramadan Beda, Penghasilan Pedagang Diharap Meningkat

Radio Suara Banjar

Expo Bank Sampah dan Audisi Dangdut di Tungkaran Resmi Ditutup

Radio Suara Banjar

Banjir Makin Dalam dan Meluas, Bank Kalsel Berikan Bantuan

Radio Suara Banjar