Support PT MAS dan PT BBP, Poktan Lebah Madu Berhasil Panen Perdana Buah Semangka

86

MATARAMAN,- Kelompok Tani Lebah Madu Sungai Bokor Desa Pematang Danau, berhasil mengembangkan semangka melalui demplot seluas 1 hektar. Keberhasilan ini merupakan bentuk dukungan dan komitmen kolaborasi bersama antara petani, PT Mitra Agro Semesta (MAS) dan PT Banjar Bumi Persada (BBP), Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Mataraman hingga instruktur dari P4S Patra Mandiri.

Atas keberhasilan tersebut, Poktan Lebah Madu mengadakan panen raya mengajak semua pihak, untuk terlibat pemanenan perdana, Rabu (26/4/2023).

Ketua Poktan Lebah Madu Rokhim menyampaikan Kami terima kasih kepada PT MAS dan PT BBP, yang telah memberikan support penuh terhadap pengembangan semangka di sini.

“Untuk pertama kalinya Poktan Lebah Madu mengembangkan semangka, dan berhasil hingga panen,” ucap Rokhim.

Pada awal Februari 2023 lalu, diungkapkan Rokhim Poktan Lebah Madu telah difasilitasi oleh PT MAS dan PT BBP dalam pengembangan semangka sebagai komoditi pilihan kelompok, mengingat harga semangka yang tinggi dengan tingkat kebutuhan cukup tinggi di bulan Ramadan hingga minggu pertama lebaran.

Rokhim mengaku untuk soal pasar, Poktan Lebah Madu telah menyiapkan strategi dengan model pasar lokal dan regional.

Untuk pasar lokal sendiri, menurut Muhammad (anggota Poktan Lebah Madu), harga lokal yakni pada kisaran harga Rp 3.000,- hingga Rp 6.000,-. Sedangkan harga pasar regional bisa mencapai Rp 10.000,- hingga Rp 12.000,-. Pada level pasar regional, Poktan Lebah Madu tidak khawatir karena sudah membangun jaringan pasar sebelum pelaksanaan demplot. Untuk buahnya sendiri berkisar antara 3 Kg-10 Kg/buah.

“Penen perdana semangka kali ini tentunya karena keberadaan lokasi demplot yang berdekatan dengan pemukiman dan akses jalan yang mudah serta tata kelola air yang baik,” ujar Muhammad.

BPP Mataraman Amelia mengungkapkan semangka menjadi tanaman yang cukup rentan dengan gulma. Namun kali ini, inovasi Poktan Lebah Madu sudah mengadopsi kearifan lokal dengan memanfaatkan gulma sebagai pagar untuk menyembunyikan buah semangkanya.

Sementara menurut Misrani Penyuluh Swadaya Pertanian P4S Patra Mandiri, semangka hanya perlu pupuk organik, pembersihan lahan dan pemotongan bunga semangka agar tak terlalu banyak dan lebat pada saat pembuahan karena akan mengurangi kualitas buah.

Ditambahkan Nor Qomariyah, Public Relations PT MAS-PT BBP, bahwa demplot semangka merupakan wujud kolaborasi nyata antara masyarakat-pemerintah-perusahaan.

“Kami memiliki komitmen untuk mendorong aspek pendapatan riil dan pekerjaan serta kemandirian ekonomi dalam program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM). Apalagi situasi yang ada, mengharuskan kita melakukan diversifikasi dan terobosan baru dalam pertanian, sehingga kita bisa mandiri dan responsible terhadap lingkungan,” papar Qomariyah.

Dijelaskannya, Hal ini inline dengan SDGs 2 (No Hunger), SDGs 13 (Climate Change Adpattaion) dan SDGs 15 (Land Ecosystem). Poktan Lebah Madu Sebagian besar memang telah ikut terlibat langsung sekaligus sebagai penerima manfaat program dari Farmer Field Schools (FFS) sebanyak 109 peserta tetap. Sehingga secara praktikal ini menjadi pengalaman budidaya berkualitas sesuai dengan mitigasi perubahan iklim. Apalagi pasar sudah tersedia dengan jaringan yang luas dari kelompok yang sudah belajar mandiri.

“Semoga apa yang dilakukan oleh Poktan Lebah Madu menjadi inspirasi petani desa lainnya, dengan inovasi lokal dengan menjaga kualitas manusia.

 

Reporter : zidan

Uploader : Hendra