Webinar Listerasi Digital, Mengenal Dunia Digital Lebih Jauh Dengan Literasi

217

MARTAPURA,- Kementerian Komunikasi dan Informatika mengadakan webinar bertema “Mengenal Dunia Digital Lebih Jauh Dengan Literasi” di Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan, Senin (12/09/2021) pagi, dipandu oleh moderator Reza Rahman.

Dunia digital tak hanya mendekatkan waktu dan jarak saja, ada dampak positif dan negatif dari revolusi digital 4.0. Itu ada lah sebuah konsekuensi.

Narasumber Hafidzah Rizki Rahmatillah, seorang onlinepreanur, anak muda bisa mandiri dan berpenghasilan. Cara membangun usaha online dari nol ? Membangun online shop sudah 4 tahun, hanya bermodal smartphone saja.

Langkah pertama yang dilakukan, menentukan produk yang akan dijual. Membuat akun instgram atau akun marketplace (Shoppe, Lazada, Tokopedia). Tentukan target pasar atau market. “Cewek atau cowok, target usia,” ujar Hafidzah. Langkah keempat optimasi penjualan.

“Kalian harus tahu brand awareness, bisa belajar membangun bisnis dari influencer,” kata Hafidzah.

Narasumber lainnya Billy Purwocaroko, founder and CEO Renjana Inclutive Hub membahas budaya digital. Perangai orang baik, berprilaku baik dalam memberikan pendapat-pendapat di dalam dunia maya.

“Di dunia nyata kita sebagai baik, ya dalam dunia maya kita juga harus jadi orang baik,” kata Billy.

Sifat kolom komentar itu aksesibel, aman bebas terbatas. “Kita harus tahu kontek dan kondisi,” kata Billy.

“Kita harus tahu konteks orang mempublish di kolom komenter, kita yang akan memberi emosi atau konteks itu menjadi positif atau negatif, kita yang harus mengendalikan ekspetasi di kolom komenter dalam bermedia sosial,” ujarnya.

“Ingat pendapat kita hanyalah opsi,” Komenter kita hanya opsi bukan diskresi bagi orang lain, itu adalah titik kontrol kita,” Cerdas berpendapat di dunia digital.

Nara sumber webinar, drg Queen Analisa, dokter gigi dan konten kreator edukasi dari Surabaya, Jawa Timur menyampaikan, bagaimana menjaga privasi bersama di dunia digital. Jangan terlalu mengumbar informasi pribadi.

“Bisa membuat orang lain yang melihat, menjadi informasi tindak kejahatan kepada kita,” katanya.

Privasi kenapa penting? Kerahasian pribadi, tidak semua orang setuju dengan apa yang kita lakukan atau opinikan.

Akademisi yang didapuk jadi nara sumber, Ellisa Vikalista SH MIp, dosen Fisip Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, mengungkap, bebas namun terbatas berekpresi di media sosial.Revolusi digital 4.0 konsekuensinya dampak negatif dan dampak positif.

“Sudah tidak ada sekat lagi antara kita, dimana saja berada,” katanya.

Pengguna internet dari tahun ke tahun semakin meningkat. Tayangan yang sering diakses adalah medsos melalui smartphone. Rata-rata orang Indonesia bisa menghabiskan waktu menggunakan medsos 8-9 jam dalam sehari.

“Perhatikan etika bermedia sosial, persoalan etika berinternet masalah kita bersama,” pungkasnya.

Reporter : Rifky Zidane
Editor : Ronny Lattar