Webinar Literasi Digital, Belajar Tentang Literasi Digital di Era 4.0

247

MARTAPURA,- Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Siberkrasi menggelar webinar listerasi digital bertema “Memahami Sosia Media dengan Aman dan Nyaman”, Rabu (14/7/2021) pagi, dibuka Presiden Jokowi bersama Bupati HSS, H Achmad Fikry MAP dengan host Amal Bastian.

Narasumber Malik Atmadja, seorang founder and CEO Malik Entertaiment menyebut pekerjaan yang menyenangkan ketika hobi bisa menjadi uang.

“Jejak digital, diantaranya ketika kita mencari lokasi, belanja online, termasuk apa saja yang kita like atau komentari. Status yang kita tulis di FB, status di WhatsApp, video yang kita uploud, juga siapa yang kita follow, termasuk website yang kita kunjungi, semuanya termasuk dalam rekam jejak digital kita,” beber Malik.

Jejak digital ada yang aktif ada yang pasif. “Yang masuk jejak digital aktif, seperti akun instagram, facebook, komentar kita yang kita tulis, bercanda, serius ataupun membully di kolom-kolom komentar di media sosial,” beber Malik.

Contoh jejak digital pasif, diantaranya kebiasan ketika kita browser web, mengaktifkan GPS aktif. “Aplikasi akan merekam kemana pun kita pergi,” kata Malik.

Ketika mengaktifkan GPS di perangkat -smartphone- Google kemana saja merekamnya. Menginstal aplikasi yang tidak terpercaya. “Kita tidak sengaja memberikan data diri kita, contohnya aplikasi pinjol,” ujarnya.

Keuntungan jejak digital, pihak perusahaan akan mengecek apa saja yang diposting, apa saja yang diikuti dari media sosial calon pekerjanya. Sementara kerugiannya seperti kebocoran data.

Tips menjaga jejak digital positif. “Privasi kita harus dibedakan, menguplod foto misalnya harus dengan pakaian sopan. Konten tidak merugikan diri sendiri, juga komentar kita harus positif,” anjurnya

Nara sumber lainnya, Muhammad Suaidi Firdaus, broadcaster ini menyampaikan kecakapan digital, bangun personal brandingmu lewat media sosialmu. Apa itu personal branding? Perkenalan diri, value dalam diri kita.  Attitude harus dijaga. Tujuan personal branding, kepercayaan. Job datang sendiri. Akan mempengaruhi orang lain. “Sama ketika berjualan, agar mempengaruhi orang membeli produk kita, itu dimulai dari personal branding,” sebut Suaidi.

Membangun branding sekarang, dulu lewat televisi, koran, atau harus masuk radio, nah sekarang simple, ada di tangan masing-masing, yakni smartphone kalian. Maka jangan heran ketika tiktoker hanya joget-joget bisa, tiba-tiba diundang stasiun televisi. Saatnya bangun personal branding di sosmed dengan konten kreatif dan positif.

Reporter : Rifky Zidane
Editor : Ronny Lattar