Webinar Literasi Digital, Belajar Tentang Literasi Digital di Era 4.0

543

MARTAPURA,- Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Siberkreasi menggelar webinar listerasi digital bertema “Belajar Tentang Literasi Digital di Era 4.0” di Kota Banjarmasin, Rabu (14/07/2021) siang.

Acara yang dibuka Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina dan moderator Reza Rahman ini menampilkan sejumlah pembicara kompeten.

Narasumber Windy Oktanaura menyampaikan “Fitur paylater sebagai transaksi berbasis online”, Menurut akuntan PT Paragon Technology and Innovation ini, Paylater adalah bentuk metode pembayaran yang ditawarkan oleh pihak perusahaan digital. Paylater banyak digunakan karena proses lebih cepat, syarat ringan dan sederhana, dan proses pencairan lebih cepat, tanpa perlu kartu.

Selain mendorong inklusi keuangan Indonesia Paylater juga memiliki resiko, yaitu mendorong prilaku konsumtif, memunculkan perilaku boros, memunculkan tumpukan uang yang tidak terduga, pengaturan keuangan berantakan, resiko bunga dan denda, adanya biaya tidak disadari, tunggakan dapat menurunkan reputasi kredit nasabah pada rekam jejak di perbankan.

“Jika ingin aman menggunakan Paylater, pilah pilih platform legal yang terdaftar di OJK, gunakan hanya dalam keadaan darurat, bayar tepat waktu, sesuai budget,” jelas Windy.

Joelee Christanto, seorang Master Ceremony, menurutnya pemilihan kata dalam caption di media sosial, maupun dalam unggahan konten berpeluang menghasilkan uang bagi pemilik konten. Berbagai macam kreasi caption agar memudahkan follower untuk mengerti apa yang ingin disampaikan, semakin menarik caption akan membuat follower memberikan like atau bahkan ikut memberikan komentar, caption akan menambah follower.

Caption yang mendatangkan uang adalah caption endorse. Endorse alias iklan datang saat media sosial kita memiliki banyak follower atau pengikut.

“Tapi ingat, selalu hati-hati dalam membuat caption dan selalu saring kata anda sebelum sharing, hindari hate speech atau caption penuh kebencian dan adu domba,” ujarnya.

Medsos berawal tahun 1978, diungkap oleh HM Syarbani Haira, Ketua Baznas Kalimantan Selatan yang menjadi pembicara kedua dengan judul materi “Bijak dalam Bermedia Sosial”. Menurut Syarbani, media sosial banyak memiliki keunggulan, salah satunya memperbanyak relasi. Hanya saja sisi yang lain media sosial sekarang juga digunakan sebagi alat kejahatan, dan membuat kecanduan bagi penggunanya.

“Jangan melakukan posting secara sembarangan, kenali teman-teman media sosialmu, jangan asal share berita di media sosial, jangan sok tahu segalanya, jangan menyinggung unsur SARA, jangan mudah terprovokasi sebelum mengetahui kebenarannya,” pesannya.

Reporter : Rifky Zidane
Editor : Ronny Lattar