Berita

Webinar Literasi Digital, Hindari Penipuan Online

MARTAPURA,- Kementerian Komunikasi dan Informatika mengadakan webinar bertema “Menjadi Sukses di Dunia Digital Dengan Literasi” di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kamis (12/8/2021) siang. Acara yang dibuka Bupati Hulu Sungai Utara, Drs. H. Abdul Wahid Hk, M.M., M.Si. ini menghadirkan sejumlah pembicara yang berkompeten.

Dalam diskusi ini dipandu moderator Reza Rahman, yang menghadirkan narasumber pertama yaitu Regina Ivanova yang merupakan Indonesia Idol 2021.

Ia menganggap, sebagai publik figur tetap saja harus aktif, meski di masa pandemi. Justru di masa pandemi ini menjadikan seseorang harus tetap produktif ditambah lagi di rumah saja. “Kita bisa lakukan aktivitas sesuai keinginan kita dan lebih semangat lagi,” paparnya.

Regina membahas tentang etika berdigital menurutnya komentar miring atau komentar yang berpotensi dapat menjatuhkan kita membuat kita down itu tak perlu digubris terlalu dalam, karena yang lebih mengetahui dunia nyata adalah orang terdekat kita bukan di sosial media.

“Menurut aku bila komentar sudah rasa menyangkut serta mengganggu jiwa, mental dan lain-lainnya laporkan saja tidak harus publik figur kok yang bisa melaporkan, karena perlu itu ditegur sebagai efek jera,” ungkapnya.

Ia begitu sangat menegaskan agar tidak begitu menanggapi komentar negatif yang dapat memperkeruh suasana, dirinya memilih untuk santai. “Aku lebih milih akun-akun bandel dengan memblok serta mereport akun itu,” aku Regina.

Di balik komentar yang tidak baik itu, Regina juga menyampaikan agar tidak memposting hal-hal yang aneh yang bisa menimbulkan komentar tidak baik, dan dirinya juga menyatakan. “Kita tidak bisa mengontrol orang untuk memberikan pengertian, karena setiap orang memiliki pemikiran yang berbeda-beda,” ucapnya.

Kemudian, penyampaian dari narasumber selanjutnya Bahriannor, yang menyampaikan materi mengenai keamanan digital terkait “Tips mencegah penipuan ranah digital atau online”.

Dunia digital sangat erat sekali di kehidupan manusia, dan bahkan tidak dapat dipungkiri lagi bahwa peran kita tak dapat lepas dari dunia digital,” jelas Bahriannor.

Diketahui tingkat penipuan online hingga Juni tahun 2021, terdapat jumlah pelaporan penipuan online sebanyak 895 kali, sedangkan tahun 2020 secara keseluruhan total 3.284 kasus. “Ini data yang dilaporkan bagaimana data yang belum dilaporkan,” ucapnya.

Ia juga menerangkan penipuan online yang sering terjadi yakni adanya promo palsu penipuan yang atas dasar menjual produk murah, pengambil alihan atau kloning akun yakni penipuan meminta sesuatu atas nama akun orang terdekat.

Adalagi situs bohong penipuan dengan mengklik link situs bohong dengan tujuan mengambil data korban dan berupa giveaway palsu penipuan dengan atas dasar hadiah besar.

“Kenapa kita mudah tertipu atau akun diambilalih, hal ini diakibatkan oleh tidak berpikir panjang serta terkecoh karena review yang ditampilkan,” pungkasnya.

Bahriannor juga memberikan tips mencegah penipuan online dengan “berpikir rasional dan jangan mudah tergoda, cek jejak rekam si penjual atau testimoni, pilih market place yang terpecaya, cek nomor pelaku diinternet, cari tahu jejak rekam nomor rekening melalui cek rekening.id dan screenshot bukti percakapan dan transaksi untuk jaga-jaga,” jelasnya.

Rilis

Terbaru

Tahun Baru Islam di Martapura, Enam Ribu Santri Ikuti Pawai 1 Muharram 

Radio Suara Banjar

Wabup Banjar Serahkan Bantuan Bagi Korban Kebakaran di Desa Malintang

Radio Suara Banjar

TP PKK Kabupaten Banjar Akan Maksimalkan Potensi Kebun Indrasari

Radio Suara Banjar