Webinar Literasi Digital, Masyarakat Cerdas di Era Digital

677

MARTAPURA,- Kementerian Komunikasi dan Informatika mengadakan webinar bertema “Masyarakat Cerdas di Era Digital” di Kabupaten Kotabaru, Selasa (14/9/2021) pukul 10.00 Wita. Acara dibuka oleh Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc ini menampilkan sejumlah pembicara kompeten.

Dalam diskusi ini dipandu oleh moderator Amal Bastian yang menghadirkan narasumber pertama yaitu Reza Nangin yang menyampaikan materi tentang “Etika Digital”

“Sekarang kalau kita lihat-lihat media sosial ini merupakan bagian dari pekerjaan kita sendiri, namun terkadang penggunanya kurang bisa membagi waktu, sering share hal-hal yang seharusnya tidak dibagikan, dan ada beberapa yang tidak menjaga etikanya ketika bermedsos” tuturnya

“Netizen Indonesia menurut saya ibaratmya seperti sampah, terkadang suka membuang sampah sembarangan, seperti meninggalkan sampah (komentar negatif) di lapak orang lain, harusnya buanglah sampahnya di sebuah buku catatan pribadi untuk meluapkan kekesalan, jangan di lapak komentar postingan orang lain” tegasnya

“Pesan saya buanglah sampah (komentar negatif) tersebut pada tempatnya, karena jejak buruk yang kita tinggalkan dapat berdampak buruk bagi kita sendiri seperti dipenjara enam tahun serta membayar denda satu miliar, lebih baik kita simpan saja sesuatu hal yang seharusnya tidak kita bagikan untuk asumsi publik” pungkasnya

Narasumber kedua, Syahrida Susanti, S.Pd yang menyampaikan materi tentang “Pentingnya Digital Skill pada Masa Pandemi Covid-19”

Apa itu Digital Skill?

Digital skill merupakan kemampuan individu dalam mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat digital serta sistem operasinya dalam kehidupan sehari-hari.

Adapun keuntungan menguasai digital skill yang telah disampaikan oleh Syahrida, yaitu;

1. Kita dapat membuat konten kreatif dan dapat memberi peluang untuk dijadikan sumber pendapatan;

2. Dapat membuat toko online sehingga prose jual beli lebih mudah;

3. Segala aplikasi online dapat mempermudah jual beli dan menghemat waktu.

Narasumber ketiga yaitu Cyntia Ardilla yang sekaligus Key Opinion Leader dalam acara ini menjelaskan materi tentang “Keamanan Digital: Rekam Jejak Digital di Ranah Pendidikan”

“Di era saat ini kita telah banyak mengalami transformasi digital, seperti perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah terjadi sangat pesat di era digital sekarang ini.” Pungkasnya

Beverapa potensi resiko terbesar yang dapat terjadi di sektor pendidikan secara dari menurut perusahaan keamanan siber kespersky, yaitu;

1. Berkembangnya Learning Management System (LMS);

2. Konten video pendidikan semakin banyak;

3. Penggunaan platform media sosial dalam proses pendidikan;

4. Gamifikasi proses pendidikan.

Terakhir ada narasumber Ika Rozy Septya Dewi, S.Pd yang meyampaikan materi tentang “Budaya Digital”.

Era digital yang telah berkembang membawa kita ke dalam fitur yang serba online, salah satunya fitur marketplace untuk tempat berbelanja online, namun belanja online memiliki keuntungan dan kelemahan.

Keuntungan dalam berbelanja online, yaitu pembeli tidak perlu mengunjungi tempat penjualan tersebut, pemilihan barang bisa dilakukan dirumah, serta pembeli dapat membandingkan produk. Adapun kelemahan yang didapat, yaitu kualitas barang yang diinginkan kadang-kadang berbeda kualitasnya, rentan aksi penipuan, dan barang rentan rusak maupun pecah.

Rilis