Webinar Literasi Digital, Menuju Masyarakat Indonesia Melek Digital

325

MARTAPURA,- Kementerian Komunikasi dan Informatika mengadakan webinar bertema “Menuju Masyarakat Indonesia Melek Digital” Kota Banjarmasin, Selasa (14/9/2021) pukul 10.00 Wita. Acara dibuka oleh Walikota Banjarmasin, H. Ibnu Sina, S.Pi., M.Si ini menampilkan sejumlah pembicara kompeten.

Dalam diskusi ini dipandu oleh moderator Shabrina Anwari yang menghadirkan narasumber pertama yaitu Dr. Faizal Amin, M.A yang menyampaikan materi tentang “Melawan Pelecehan Seksual di Dunia Digital”

Menurut data yang dipaparkan oleh Faizal, laporan kepada LBH APIK (Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan), SAFEnet (Southeast Asia Freedom of Expression on Network), dan KOMNAS PEREMPUAN saat ini sangat meningkat begitu pesat dari tahun ke tahun.

Adapun contoh kejahatan berbasis gender online, dapat berupa;

1.Ancaman distribusi foto/video pribadi untuk tujuan pemerasan;

2.Membagikan foto, video, ujaran yang berisi materi seksual seseorang tanpa persetujuan;

3.Aktivitas mengunggah doto telanjang maupun setengah bugil atau mengirim pesan teks bermuatan seksual tanpa persetujuan;

4.Memanipulasi korban sehingga ia tergiring ke dalam situasi yang merugikan dan berbahaya;

5.Penipuan melalui aplikasi kencan atau media sosial dengan cara membangun kepercayaan lalu membuat cerita palsu untuk meminta uang.

Narasumber kedua, Dra. Hj. Nailah, M.Pd yang menyampaikan materi tentang “Melindungi Anak di Ruang Digital”

“Banyak manfaat internet bagi peserta didik di zaman sekarang ini, contohnya seperti mudanya berkomunikasi dengan keluarga, anak dapat mempelajari hal-hal baru, memperbanyak pertemuan seperti melalu webinar, anak dapat membuat ide yang kreatif, serta dapat merefresh otak pada anak.” tuturnya

Namun, selain adanya manfaat tersebut, internet pada anak memiliki dampak kesehatan fisik, yang dapat meliputi;

1.Gangguan pada mata;

2.Sakit punggung dan leher;

3.Obesitas;

4.Kurang fokus saat belajar;

5.Gangguan tumbuh kembang.

Disamping hal itu, Hj. Nailah juga menyampaikan beberapa tips agar anak tetap aman dan sehat di internet, poin tersebut meliputi;

1.Orang tua maupun guru masuk ke dunia online mereka;

2.Membuat aturan kepada anak;

3.Ajarkan anak untuk membuat perlindungan privasi;.

4.Jadilah sahabatnya;

5.Gunakan aplikasi parental control;

6.Kenali situs yang aman untuk usianya.

Narasumber ketiga yaitu Ifan GOVINDA yang sekaligus Key Opinion Leader dalam acara ini menjelaskan materi tentang “Eskalasi Nilai Kreativitas Seni Budaya Melalui Literasi Digital”

“Saat ini kehadiran ruang digital memberikan sejumlah tantangan bagi pelestarian budaya nasional maupun budaya daerah. Maka dari itu kita sebagai warna negara Indonesia perlu mempertahankan keragaman budaya Indonesia yang ada saat ini dengan menghormati perbedaan yang ada.” pungkasnya

Apa itu budaya?

Ifan menjelaskan bahwa budaya merupakan gagasan dan rasa, tindakan dan karya yang dihasilkan oleh manusia dalam kehidupan masyarakat.

Ada lima kompetensi literasi digital dalam isu budaya, yaitu;

1.Memahami budaya di ruang digital;

2.Produksi budaya di ruang digital;

3.Distribusi budaya di ruang digital;

4.Partisipasi budaya di ruang digital;

5.Kolaborasi budaya di ruang digital.

“Manfaat kita memperkenalkan budaya melalui media digital dapat meningkatkan minat turis lokal maupun internasional untuk berkunjung dan mengenal daerah kita” tutupnya

Terakhir ada narasumber Hj. Khoirotun Nisa SA, M.Pd yang meyampaikan materi tentang “Menjadi Pendidik Cerdas dan Cakap Digital”.

“Di era industri 4.0 saat ini pandemi covid-19 membawa perubahan bidang pendidikan, sehingga mempercepat dan memaksa kita beradaptasi dengan keadaan saat ini” tuturnya

Tantangan dari pembelajaran daring saat ini adanya jaringan internet yang kurang memadai, terbatasnya akses ke perangkat komputer maupun smartphone, dan metode mengajar yang kurang efektif. Namun, disisi lain Peluang pembelajaran daring dapat melatih kecerdasan & kecakapan digital, memperluas wawasan dan jaringan melalui kolaborasi tanpa batas, serta meningkatkan kreativitas dan munculnya profesi baru.

“Kecakapan digital yang harus dimiliki oleh pendidik, yaitu membuat bahan ajar obline, mampu melakukan video konferensi, dan mampu membuat pengalaman belajar yang melibatkan siswa melalui platforem online” ujarnya

Adapun tips membuat bahan ajar yang menarik dapat dilakukan dengan menggunakan multimedia, manfaatkan platform-platform online, pembelajaran berbasis game, pembelajaran lintas disiplin, dan kurangi ceramah perbanyak diskusi. 

Rilis