Webinar Literasi Digital, Masyarakat Indonesia Paham Etika di Dunia Digital

458

Kementerian Komunikasi dan Informatika mengadakan webinar bertema “Masyarakat Indonesia Paham Etika di Dunia Digital.” di Kabupaten Batola, Sabtu (11/9/2021) pukul 10.00 Wita. Acara dibuka Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Samuel Abrijani Pangerapan dan Bupati Batola Noormiliya, ini menampilkan sejumlah pembicara kompeten.

Dipandu oleh moderator Ovi Darin, yang menghadirkan narasumber pertama Pongki Barata yang menuturkan, kalau seandainya ada sekolah yang berhasil menyelenggarakan sebuah pendidikan coding atau IT, mereka akan menyalurkan generasi yang unggul.

Menurut Pongki, Salah satu tugas menjadi manusia di dunia ini adalah harus pandai beradaptasi dan memahami cara kerja industri digital.

“Pengenalan IT itu oke, tetapi classic value dari dunia pendidikan itu kalau bisa juga tetap dimasukkan, itulah yang mengangkat harkat dan martabat bangsa,” tuturnya.

Narasumber ketiga M. Rijali Riyadi dengan materi tentang ‘Menjadi Pelopor Masyarakat Digital.’

Mengenal masyarakat Digital yaitu;

1. Masyarakat modern;

2. Adopsi dan integrasi TIK;

3. Di rumah, tempat kerja, tempat pendidikan, dan tempat rekreasi;

4. Sistem telekomunikasi dan koneksi nirkabel yang maju.

“Kita harus berubah menjadi agent of change, kita harus berubah menjadi lebih baik lagi menjadi warga masyarakat digital yang benar-benar melek digital dan mampu memanfaatkan budaya digital dengan penuh tanggung jawab,” ujarnya.

Selanjutnya narasumber ketiga Maharani Lulu dengan materi yang tak kalah menarik tentang ‘Digital Content: Do’s dan Don’ts.’

Maharani mengatakan, dari jumlah penduduk Indonesia 272,1 juta sebanyak 175,4 juta penduduk telah menggunakan internet. dari jumlah pengguna internet tersebut sebanyak 160 juta orang aktif menggunakan media sosial.

“Etika digital harus diterapkan karena dalam ruang digital kita akan berinteraksi dan berkomunikasi dengan berbagai perbedaan kultural,” ucapnya.

Maharani menghimbau, lindungi privasi seperti jangan menggunakan data-data pribadi, jangan membagikan lokasi terkini, hindari mengklik URL tidak jelas, menyempatkan waktu untuk tidak mudah berhubungan dengan orang sembarangan atau tidak dikenal.

Diakhir penjelasannya Maharani mengutip dari kutipan Malala Yousafzai, “yang menarik adalah kekuatan dan dampak dari media sosial. Jadi kita harus mencoba menggunakan media sosial dengan cara yang baik,” tuturnya.

Terakhir narasumber Ali Harun dengan materi tentang ‘Keamanan Berinternet, Tips dan Pentingnya Internet Sehat.’

Ali mengatakan, seberapa aman dan siapkah dalam menghadapi berbagai tantangan berinternet seperti hoax bermuatan politik ujaran kebencian dan persekusi?

Ali menyebutkan, kompetensi yang harus kita kuasai dalam berinternet yakni;

1. Informasi dan literasi data;

2. Komunikasi dan kolaborasi;

3. Kreasi konten digital;

4. Keamanan;

5. Pemecahan masalah.

Adapun, beberapa cara agar terhindar dari kejahatan digital;

1. Periksa seberapa banyak Data pribadimu tersebar di internet;

2. Libatkan keluarga, teman, jaringan untuk melindungi bila telah mendapat ancaman keamanan di internet;

3. Segera tingkatkan keamanan diri di internet, pertimbangkan menggunakan jalur aman untuk mengakses internet dan berkomunikasi;

4. Sampaikan ekspresimu di internet secara bijak;

5. Segera laporkan konten yang bermasalah.

“Aturan berinternet sehat adalah melakukan segala bentuk kegiatan dengan internet sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku,” pungkasnya.

Rilis