Webinar Literasi Digital, Menjaga Anak dari Kecanduan Dunia Digital

432

MARTAPURA,- Webinar literasi digital untuk Kota Banjarmasin kali ini membahas tentang Modul Literasi Digital yang berfokus pada empat tema besar, yakni Cakap Bermedia Digital, Budaya Bermedia Digital, Etis Bermedia Digital, dan Aman Bermedia Digital.

Dengan 4 tema besar itu, masyarakat Indonesia diharapkan dapat mengikuti perkembangan dunia digital secara baik, produktif, dan sesuai nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam kehidupan berbudaya, berbangsa, serta bernegara.

Era di mana semua kegiatan yang mendukung kehidupan sudah dipermudah dengan adanya teknologi. Perkembangan era digital juga terus berjalan tanpa bisa dihentikan. Karena sebenarnya masyarakat sendiri yang meminta dan menuntut segala sesuatu menjadi lebih praktis dan efisien. Demikian webinar kali ini dimoderatori Ronald Andreti dan berbagai narasumber lainnya.

Tampil sebagai narasumber pertama Martin Anugrah yang membahas menjaga dan mendidik anak di era digital. “Kecanduan digital ada beberapa macam kecanduan digital. Pertama, tidak bisa lepas dari gadget, kemudian kecanduan sosial media, game online, online shop, video platform, dan pornografi. Kemudian ada pemikiran, perilaku, kebiasaan, dan budaya. Untuk keseimbangan hidup di dunia nyata, hargai kehidupan di sekeliling kita, dan digital seharusnya jadi cerminan kualitas hidup,” tuturnya.

Narasumber kedua Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Gambut Tajuddin S.Pd., M.M yang membahas kiat-kiat melawan hoax. “Pertama agar terhindar dari berita hoax kita harus berhati-hati dengan judul yang mengandung provokasi, karena berita seringkali menggunakan judul sensasional yang provoaktif, lalu cermati alamat situs untuk informasi yang diperoleh dari website atau mencantumkan link. Kemudian periksa faktanya perhatian dari mana berita berasal dan siapa sumbernya apakah dari institusi resmi seperti KPK atau Polri,” katanya.

Lalu cek keaslian foto di era teknologi digital. Saat ini bukan hanya konten berupa teks yang bisa dimanipulasi melainkan konten lain juga kemudian ikut serta dalam grup diskusi anti hoax.

Rilis