Webinar Literasi Digital, Pentingnya Literasi Digital di Masa Sekarang

795

MARTAPURA,- Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Siberkreasi menggelar webinar listerasi digital bertema “Pentingnya Literasi Digital di Masa Sekarang”di Kabupaten Tanah Laut,Rabu  (15/07/2021) siang dengan moderator Dhika Putra.

Seiring berkembangnya zaman, terknologi dan komunikasi banyak mengubah cara menjalani keseharian. Terlebih di masa pandemi Covid-19 ini interaksi tatap muka perlu diminimalisir. Sehingga pemanfaatan teknologi digital menjadi sangat diperlukan. Akan tetapi kemudahan akses teknologi tersebut sejalan dengan meningkatnya tantangan di ruang digital seperti maraknya hoaks, bully, penipuan, dan lainnya.

Narasumber Malik Atmadja membahas tema pahami dan kenali rekam jejak di era digital. Dikatakan, dengan tingginya angka penggunaan media digital tersebut, harus diikuti dengan adanya pemahaman digital skill, ethics, culture, dan safety dalam bermedia. Ia menjelaskan, tindakan dasar pengamanan digital meliputi perlindungan identitas digital dan data pribadi.

Jejak digital atau digital footprint adalah tapak data yang tertinggal setelah berselancar di internet, yaitu data yang secara sengaja atau tidak sengaja dibuat dan ditinggalkan oleh penggunanya.

Jejak digital dibedakan menjadi dua yaitu aktif dan pasif, dimana sangat penting untuk dipahami yaitu jejak digital aktif dan pasif. Jejak digital aktif, merupakan data yang secara sengaja ditinggalkan oleh pengguna, misalnya unggahan foto di facebook, memberi like di unggahan instagram, atau pun tinggalan komentar.

“Jejak digital pasif adalah data yang ditinggalkan tanpa disadari oleh pengguna, seperti rekam jejak rute perjalanan saat kita menggunakan Google Maps, atau alamat IP kita yang terekam pada server sewaktu kita sedang mengunjungi suatu laman informasi,” ujar Malik.

Ia mengatakan masih banyak orang meninggalkan komentar kasar atau menyampaikan informasi hoax di ranah online. Masih banyak pula masyarakat yang belum memahami mengenai kerahasiaan data, seperti misalnya data diri KTP dan lain-lain. Padahal jejak digital yang berisi informasi pribadi sangat rawan disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Data tersebut dapat diselewengkan untuk kepentingan orang lain, yang dapat merugikan si pemilik data.

Jejak digital itu bersifat abadi maka masyarakat dihimbau untuk harus berhati-hati dengan dunia maya. “Mari kita isi konten yang bersifat positif, mari kita perbanyak kebaikan di dunia maya yang sifatnya abadi,” pesannya.

Narasumber lainnya Ahmad Muzani SAg MPdI mengatakan peran guru tidak akan tergantikan oleh teknologi di era revolusi teknologi 4.0 saat ini. Peran guru dalam proses belajar mengajar tidak bisa tergantikan oleh mesin. Namun, guru wajib beradaptasi dalam ekosistem baru ini dan mendefinisikan ulang perannya.

“Teknologi tidak akan bisa menggantikan guru, tapi guru yang tidak menggunakan teknologi akan tergantikan. Karena itu, guru harus senantiasa belajar sepanjang hayatnya karena jika seorang guru berhenti belajar, dia sejatinya sudah berhenti menjadi guru,” tegasnya.

Maka dari itu webinar literasi digital ini bertujuan untuk masa sekarang ini, sangat penting bagi masyarakat untuk memiliki kecakapan literasi digital. Terlebih, di masa pandemi ini, hampir semua kegitan dialihkan secara daring. Otomotis, hampir semua kalangan masyarakat menggunakan media digital untuk melanjutkan kehidupan.

Reporter : Rifky Zidane
Editor : Ronny Lattar