Webinar Literasi Digital,Tips dan Trik Membangun I-Brand

219

Kementerian Komunikasi dan Informatika menggelar webinar “Serba Serbi Ruang Digital Di Era 4.0” di Kabupaten Tabalong, Sabtu (21/8/2021) siang. Acara dibuka Bupati Tabalong, Drs. H. Anang Syakhfiani, M.Si. Dihadirkan sejumlah pembicara yang berkompeten yang di Aulia Mawardika.

Grandika Primadani, sebagai narasumber pertama yang memberikan pemaparan mengenai keamanan digital tentang hoax yang mudah sekali menebarkan informasi bohong.

Grandika  menjelaskan dalam survei masyarakat telematika Indonesia 2018, ada 92 persen masyarakat menyatakan media sosial instagram adalah saluran yang paling sering menjadi medium mereka, dalam menerima berita hoax.

“Selain itu, 63 persen menyatakan aplikasi chatting Whatsapp, Line, dan Telegram sebagai saluran lain yang juga aktif digunakan dalam penyebaran hoax,” terangnya.

Namun, kebebasan penggunaan media sosial telah dimanfaatkan oleh sejumlah oknum untuk mendistribusikan suatu informasi yang tidak pasti kebenarannya.

Berita bohong tersebut disebarkan dengan tujuan untuk menggiring opini publik mengenai suatu hal yang dilatarbelakangi oleh kepentingan pribadi dan kelompok.

Informasi dan hoax dapat kita kenali dari beberapa elemen yang melekat padanya yakni ;

  1. Pesan tidak menggunakan unsur 5W+1H lengkap yaitu what (apa), when (kapan), who (sapa), why (mengapa) where (di mana) dan how (bagaimana)
  2. Sumber beritanya berasal dari pihak yang tidak dapat dipercaya
  3. Gambar, foto atau video yang dipakai merupakan rekayasa
  4. Menggunakan kalimat yang provokatif sehingga mudah memengaruhi pembacanya
  5. Mengandung unsur politis dan SARA

“Peran diri kita sendiri dalam mencegah penyebaran hoax bisa dari membiasakan diri membaca informasi secara utuh dan melihat lebih detail pesan di dalamnya,” ucapnya.

Adapun cara lain yaitu, Critical Thinking, tidak mudah percaya pemberitaan dari internet dan senantiasa mengasah cara berfikir kritis. Lalu ada Cross Check, tidak mudah percaya pada satu sumber dan senantiasa mengecek ke sumber informasi lainnya.

Kemudian, Stay Cool and Clear, tidak mudah terhasut dan senantiasa berfikir jernih dalam menanggapi sebuah informasi dan yang terakhir Use Your Search Engine, melalui mesin pencari Google Bing, Yahoo Search memastikan apakah ada informasi yang sama.

Berbeda dengan pembahasan narasumber selanjutnya Zuraida Murdia Hamdie, yang membawakan materi “jarimu harimaumu”.

Dalam memenangkan kesempatan memasuki dunia kerja tentu dapat dilihat juga oleh jejak digital untuk I-Brand yang cemerlang.

Pemberi kerja menggunakan jejak digital untuk menyaring calon karyawan juga diperlukan di era jaman seperti ini.

“Sekarang ada banyak pemberi kerja yang menggunakan media sosial untuk menyaring kandidat, ada 70 persen di tahun 2017 dan 11 persen di tahun 2006,” jelasnya.

Sebanyak 44% pemberi kerja menerima kandidat karena konten situs jejaring sosialnya mempunyai sisi kreatifitas 35 persen, 36 persen citra profesional serta 37 persen keterampilan berkomunikasi dan 38 persen profil mendukung kualifikasi profesional.

Terkait apa saja yang dicari pemberi kerja melalui jejak digital, yakni informasi yang mendukung kualifikasi kandidat untuk pekerjaan yang dilamar 61 persen.

Lalu apakah kandidat memiliki persona professional di media online 50 persen dan apa yang orang lain posting tentang kandidat 37 persen.

“Pemberi kerja tidak hanya mencari informasi dari media sosial 69 persen menggunakan search engines untuk mempelajari kandidat,” jelasnya survey oleh CareerBuilder 2017.

Kemudian dari kriteria I-Brand yang kuat tentu dikenal luas di dalam arena yang dipilihnya serta dikaitkan dengan hal-hal yang positif lalu disukai dan dipilih oleh orang yang sedang membutuhkan kemudian dipilih lagi pada kesempatan berikutnya.

Serta dapat direkomendasikan untuk dipilih oleh orang lain, dengan atau tanpa kehadiran kita di sana.

Tips and trik membangun I-Brand melalui jejak digital dengan ;

  1. Bersihkan namamu googling dirimu sendiri, pelajari bagaimana citramu di dunia maya jika menemukan hal-hal yang tidak pantas, segera hilangkan.
  2. Jadilah nyata, tampilkan sesuatu yang asli di dunia maya, jangan halu apalagi terlalu berlebihan membangun brandmu akan menimbulkan kesan negatif.
  3. Tentukan arenamu, pilihlah fokus arena yang akan dipilih, jika kita ada di semua arena, orang lain akan meragukan ketulusan dan dedikasimu di bidangmu sendiri.
  4. Jangan hanya tentangmu, I-Brand juga harus menampilkan kontribusimu di bidang yang kamu pilih. Tunjukan bagaimana nilai tambah atau dukungan yang kamu berikan.
  5. Selalu perbaharyi brandmu, perbaharui brandmu di dunia maya secara teratur, jaga konsistensi I-Brandmu dan pastikan selalu relevan.

Rilis