Pemkab Banjar Terima Hibah Jembatan Keliling Benteng dan Lobang Baru

305

MARTAPURA,- Pemerintah Kabupaten Banjar menerima hibah jembatan Keliling Benteng dan Lobang Baru dari Pemerintah Pusat.

Sekda Banjar H. M Hilman mewakili Bupati H. Saidi Manyur, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Kalimantan Selatan Syauqi Kamal dan Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Kalimantan Selatan Tito Purnomo Ramadhani menandatangani berita acara serah terima dan naskah perjanjian hibah Jembatan Keliling Benteng dan Lobang Baru Kabupaten Banjar di Aula Barakat, Martapura, Rabu, ( 02/06 ) pagi.

Sekda Banjar H. M Hilman mengungkapkan apresiasi dan rasa terima kasih atas hibah jembatan Keliling Benteng dan Lobang Baru yang merupakan akses satu-satunya.

” Terima kasih yang sebesar-besarnya Pemerintah Pusat hadir langsung untuk masyarakat Kabupaten Banjar pada level desa untuk mengatasi masalah infrastruktur, terkait dengan aksesibilitas di wilayah Kabupaten Banjar yang dilintasi oleh banyak sungai, baik itu sungai besar dan sungai kecil di 154 desa dari 290 desa/kelurahan yang sangat membutuhkan keberadaan jembatan yang mendukung untuk kelancaran arus barang dan jasa untuk pertumbuhan ekonomi dan kegiatan kemasyarakatan,” ujarnya.

Jembatan yang dihibahkan yaitu jembatan Keliling Benteng berada di Desa Keliling Benteng Ulu Kecamatan Martapura Barat, sedangkan jembatan Lobang Baru berada di Desa Lobang Baru Kecamatan Pengaron.

Sementara itu, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Kalimantan Selatan Syauqi Kamal menjelaskan, mengenai jembatan Keliling Benteng dan Lobang Baru yang dihibahkan dan memberi pesan mengenai pemeliharaannya.

“Jembatan yang kami serahkan ini satu di Desa Keliling Benteng Ulu dan Desa Lobang Baru Kabupaten Banjar, jembatannya itu jenis jembatan gantung pejalan kaki kelas II, agak kaku jembatannya ini lebih stabil kalau dilintasi, panjangnya 60 meter, lebarnya sekitar 1,8 meter. dengan aset totalnya Rp.13.089.217.161,” jelasnya.

Sayuqi Kamal berpesan agar pemeliharaan jembatan gantung tersebut dilakukan, karena berbahan baja yang biasanya cepat longgar pada bagian baut akibat getaran.

“Kalau karat agak kurang karena bukan daerah laut tapi tetap menjadi perhatian juga. Design sudah diperhitungkan dengan baik supaya kecil kemungkinan tergerus oleh banjir,” tambahnya.

Reporter : Inka Regina
Editor : Ronny Lattar