Video Viral Sebut Warga Lok Baintan Kelaparan, Bohong

376

MARTAPURA,- Satuan Tugas (Satgas) Terpadu kembali menggelar konferensi pers terkait penanganan banjir di Kabupaten Banjar bersama Jurnalis Banjar secara virtual di Command Center Barokah Martapura, Senin ( 25/01 ) sore.

Dipandu oleh Kabid DKISP Eddy Elminsyah Jaya selaku moderator dan menghadirkan narasumber Dandim 1006 Martapura Letkol Arm Siswo Budiarto dan Kepala Bappedalitbang Galuh Tantri Narindra.

Dandim 1006 Martapura menegaskan mengenai pemberitaan video dari seseorang yang tidak bertanggung jawab bahwa masyarakat di sekitar Lok Baintan mengalami kelaparan sampai 10 hari tidak mendapatkan bantuan, itu tidak benar.

“Saya turun langsung ke lokasi tersebut untuk memastikan bersama unsur Kecamatan menuju titik sama persis dengan video tersebut dengan mengumpulkan warga di sepanjang sungai Lok Baintan tersebut, bahwa informasi tersebut tidak benar,”tegasnya.

Dalam hal ini Siswo Budiarto mengajak para jurnalis untuk meluruskan atau mengklarifikasi pemberitaan bersama pemerintah daerah, jika menemukan berita yang tidak benar seperti itu.

Siswo Budiarto menjelaskan bahwa saat ini pihaknya terus mengupdate dan mensinkronkan data karena disepakat data adalah alat kendali utama.

“Oleh karenanya Update data ini selalu dinamis dan senada dengan informasi di 19 kecamatan yang terdampak banjir,” jelasnya.

Siswo Budiarto mengungkapkan saat ini bantuan yang terus berdatangan berupa donasi atau sumbangan dari relawan baik itu perorangan, instansi, organisasi dan pemerintahan agar menghubungi Satuan Tugas Terpadu atau pos-pos lapangan yang ada sebagai bagian dari Pemerintah Kabupaten Banjar.

“Pos-pos lapangan tersebut misalnya di Kodim dan Kecamatan,sehingga bisa kita dampingi untuk menuju titik-titik pengungsian yang memang membutuhkan atau tersalurkan kepada masyarakat yang benar-benar terdampak,”ungkapnya.

Sementara itu Kepala Bappedalitbang Galuh Tantri Narindra menjelaskan mengenai update infografis keadaan bencana banjir di Kabupaten Banjar, yang semula 19 Kecamatan yang terdampak sekarang menjadi 17 Kecamatan, dengan jumlah desa yang terdampak menjadi 183 dan jumlah pengungsi menjadi 33.153 orang.

“Berbagai fasilitas umum juga rusak akibat bencana banjir seperti tempat ibadah, sekolah,kantor,jembatan,dan jalan serta banyak rumah warga yang terdampak banjir juga rusak,” jelasnya.

Reporter : Faidillah
Editor : Ronny Lattar