Penyerta Modal Setujui Laporan Pertanggung Jawaban Kinerja PDAM Intan Banjar Tahun 2020

396

MARTAPURA,- Tiga pihak penyerta modal masing-masing Pemerintan Kabupaten Banjar, Pemerintah Kota Banjarbaru dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan lakukan penandatanganan kontrak kerja,  bersama Direktur Utama PDAM Intan Banjar Syaiful Anwar, sebagai tanda disetujuinya laporan pertanggung jawaban kinerja PDAM Intan Banjar tahun 2020.  

Penandatanganan dilakukan Bupati Banjar H. Khalilurrahman, Sekdako Banjarbaru Said Abdullah serta Asisten 2 Pemerintahan dan Pembangunan Pemprov Kalsel Syaifullah, setelah mendengarkan laporan pertanggung jawaban kinerja yang disampaikan oleh Syaiful Anwar, pada rapat umum penyerta modal, diaula kantornya, kamis ( 11/02 ) siang.

dijelaskan Syaiful secara rinci, salah satunya laba yang diperoleh oleh pihak perusahaan ditahun 2020 sebesar Rp. 2.322.077.049, jumlah tersebut mengalami penurunan dari tahun 2019 dengan laba Rp. 4.409.660.934. Menurut Syaiful, penurunan laba disebabkan peningkatan beban operasional pembelian air curah atau air baku sebagai penyesuaian tarif air curah pada bulan maret 2020, peningkatan beban pegawai yaitu iuran pensiun akibat penyesuaian PhDP,  

“ selain itu kondisi perekonomian menurun akibat pandemi covid19 sehingga menurunkan daya beli masyarakat,” ujarnya.

Bupati Banjar H. Khalilurrahman sangat mengapresiasi kinerja dari PDAM Intan Banjar terutama dalam hal memberikan pelayanan kepada para pelanggan. Terkait laba yang berkurang dari tahun sebelumnya juga bisa dimaklumi karena kondisi yang ada saat ini. Namun disarankannya, untuk rencana kenaikan tarif pembayaran pelanggan, diminta untuk disesuaikan dengan kondisi masyarakat saat ini yang masih dalam situasi pandemi covid-19 dan musibah banjir yang terjadi.

Hal senada juga di ungkapkan Sekdako Banjarbaru Said Abdullah, menurutnya belum tepat waktunya untuk menaikan tarif pembayaran rekening dengan kondisi masyarakat seperti sekarang. Sarannya, tarif bisa dinaikan dengan melihat momen yang tepat disaat perekonomian masyarakat membaik.

Sementara itu Asisten 2 Pemerintahan dan Pembangunan Pemprov Kalsel Syaifullah juga sependapat terkait penundaan kenaikan tarif. Lebih jauh ia mengungkapkan rasa terima kasihnya atas inovasi yang sudah dilakukan oleh PDAM Intan Banjar.  

“ Keberatdaan perusahaan air minum sangat pital bagi daerah, yang diharapkan kedepannya bisa memperluas jaringan air bersih dan  menjangkau daerah pinggiran, agar masyarakat tidak ada yang tidak terlayani,” ujarnya.  

Penyertaan modal sendiri hingga kini tercatat Pemkab Banjar 45% dengan total uang tunai dan aset 152 milyar, Pemko Banjarbaru 43%, 143 milyar. Sementara Pemprov Kalsel 12% dengan total 41 milyar rupiah.

Reporter : Aguzoke Fahrizal
Editor : Ronny Lattar