Webinar Literasi Digital, Cerita Morgan Oey Berhenti Kecanduan Sosial Media

501

MARTAPURA,- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dalam Webinar Literasi Digital Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan bertajuk “Aman dan nyaman dengan dunia digital di era pandemi ,” Kamis (29/7/2021) siang.

Kegiatan webinar yang dipandu Shabrina Anwari menghadirkan Henny Etzelina seorang MC, Presenter, Entrepreneur, Tv Host sebagai Key Opinion Leader.

Lalu dihadirkan pula narasumber yang tidak kalah menarik yakni, Morgan Oey seorang aktor atau artis.

Dosen Prodi Teknologi Industri Pertanian, Faperta ULM, Hesty Heryani dan Redaktur Harian Disway sekaligus penulis dan dosen, Heti Palestina Yunani turut memberikan warna dalam webinar kali ini.

Morgan Oey memaparkan dalam diskusinya bahwa penggunaan sosial media harusnya digunakan secara baik, agar penggunaan tak berdampak pada kecanduan yang mengakibatkan seseorang “mendekat an yang jauh, menjauhkan yang dekat,” jelas Morgan.

Hal ini dijelaskan oleh Morgan dapat menggangu produktivitas seseorang, hendaknya kita harus komit pada diri sendiri, kita harus mempunyai kesibukkan cari produktivitasnya masing-masing.

Kendati begitu, Morgan sebelumnya mengakui bahwa dirinya dulu pernah kecanduan dalam bersosial media. “Dulu saya bahkan pernah ke warnet hanya untuk updet status saja, bayangkan sebegitunya saya dulu. Itu kan juga termasuk kecanduan ya, namun seiring dengan kemajuan zaman sudah adanya Blackberry dulu, jadi saya ga perlu lagi ke warnet,” ungkap Morgan.

Meskipun begitu, Morgan Oey menerangkan dirinya dapat berhenti dari kecanduan bermain sosial media dimulai dari kesibukkan di bangku kuliah sebagai pelajar dan berkarier di dunia entertainment.

Kini Morgan tak lagi memiliki waktu luang yang longgar untuk sekedar bermain sosial media apalagi update status.

Kemudian Morgan Oey menanggapi komentar yang berlebihan dalam bahasa gaul atau bahasa tokrongan seperti “ganteng banget bikin leleh, ganteng banget pengen meninggoy” dihadapi oleh bahasa gaul ini Morgan tersenyum tersipu malu.

“Bahasa gaul ini ‘kan ga ada ya di KBBI Bahasa Indonesia, ini sih sah-sah saja digunakan. Asal tidak menyakiti hati seseorang dan sebisa mungkin kita harus perhatikan dalam berkomentar, sudah bijak kah dalam berkomentar kalau bisa berpikir dulu sebelum mengetik yang wajar wajar saja,” tutur Morgan

Tak lupa Morgan Oey menyampaikan kepada seluruh masyarakat, banyak-banyaklah membaca agar dapat memilah pesan, jangan mudah terpecaya oleh berita yang tidak jelas sumbernya, cari informasi yang valid dan akurat, jangan mudah untuk terprovokasi oleh sumber yang tidak jelas.

Rilis