Webinar Literasi Digital, Tingkatkan Wawasan Kebangsaan dengan Literasi Digital

210

MARTAPURA,- Kementerian Komunikasi dan Informatika mengadakan webinar bertema “Tingkatkan Wawasan Kebangsaan dengan Literasi Digital.” di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Kamis (16/9/2021) pukul 10.00 Wita. Acara dibuka Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Samuel Abrijani Pangerapan dan Bupati HSU Abdul Wahid, ini menampilkan sejumlah pembicara kompeten.

Dipandu oleh moderator Shabrina Anwari, yang menghadirkan narasumber pertama Eva Kusuma menjelaskan, kekerasan berbasis gender online untuk pelaku dengan motivasi yakni balas dendam, cemburu, agenda politik, kemarahan, agenda ideologi, hasrat seksual, kebutuhan keuangan, dan menjaga status sosial.

“Dampak bagi korban bisa fisik, psikologis, sosial, ekonomi, dan fungsional. Dan pencarian bantuan dengan cara pelaporan, layanan dukungan, dukungan sosial, perubahan penggunaan teknologi, dan juga penghindaran,” tuturnya.

Pencegahan yang bisa dilakukan yaitu:

1. Bijak menggunakan media sosial.

2. Hal pribadi tidak dilakukan di media sosial.

3. Tidak menyimpan video atau foto pribadi di gadget.

4. Tidak terbujuk oleh pasangan untuk melakukan konten pornografi.

5. Pendidikan literasi digital.

6. Kurikulum literasi digital.

Selanjutnya narasumber kedua Adi Lesmana dengan materi tentang ‘Internet Sehat, Anak Cerdas Bijak Bersosial Media.’

“Internet sehat adalah suatu hal yang berkaitan dalam akses mengakses internet yang memiliki nilai positif bagi para pengguna internet agar senantiasa memberikan hal yang terbaik bagi diri maupun bagi orang lain, baik dari golongan anak muda atau remaja, siswa maupun siswi, keluarga dan saudara,” pungkasnya.

Kata dia, contoh penerapan internet tidak sehat:

1. Membuka konten jejaring sosial pada saat jam kerja atau jam belajar.

2. Bermain game pada saat jam kerja atau jam belajar.

3. Mencari atau membuka konten yang bersifat atau berbau pornografi.

4. Melakukan ujaran kebencian melalui media sosial.

Adi mengatakan, media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, Wiki, forum, dan dunia virtual.

“Tips penggunaan media sosial yaitu, sesuaikan penggunaan media sosial dengan kebutuhan atau minat, supaya tidak menjadi candu batasi penggunaan media sosial anda,” ujarnya.

Narasumber ketiga Eka Nugraha yang menjelaskan tentang ‘Investasi Aman dan Menguntungkan di Masa Pandemi Covid-19.’

Eka menuturkan, investasi merupakan aktivitas untuk menempatkan modal, baik berupa uang atau aset berharga lainnya ke dalam suatu benda, lembaga atau suatu pihak dengan harapan pemodal atau investor kelak akan mendapatkan keuntungan setelah kurun waktu tertentu.

“Manfaat investasi yaitu memenuhi kebutuhan di masa depan, gaya hidup hemat, menghindari utang, dan menambah aset,” tuturnya.

Terakhir narasumber Budi Lesmana dengan materi tentang ‘Digital Culture, Memahami Batasan Kebebasan Berekspresi di Media Sosial.’

Budi mengatakan, keteledoran dalam jejak digital bisa berimplikasi hukum dan rentan disalahgunakan atau kejahatan digital, serta berpotensi konflik.

“Sebagian orang menggunakan medsos untuk media marketing, news, hiburan, kampanye, ekspresi, bisnis atau usaha dan seterusnya,” tuturnya.

Aktualialisasi personal branding yaitu:

1. Konten kreatif dan edukatif.

2. Memahami etika dan norma berkomunikasi di media sosial.

3. Memanfaatkan media sosial secara produktif.

Budi menambahkan, yang mesti dipahami yakni:

1. Mengerti platform atau aplikasi yang digunakan.

2. Mengerti siapa saja penggunanya.

3. Mengerti sisi hukum dan implikasinya.

4. Mampu mengontrol emosi.

5. Gunakan akal pikiran atau akal sehat.

Rilis